Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Nomor 20

20 Januari 2019   10:08 Diperbarui: 20 Januari 2019   11:00 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya," jawab suamiku. "Yang rumahnya besar di ujung jalan itu."

Aku terdiam selama beberapa saat. Aku tersadar ketika suamiku meneriaki anak-anak untuk segera mandi.

"Jadi suami Bu Patia korupsi?" tanyaku.

"Kita tidak tahu apakah dia korupsi atau tidak sampai pengadilan memutuskannya," jawab suamiku.

"Kupikir, tadi itu polisi menggrebek rumah nomor 20..." gumamku.

"Kenapa Mama pikir begitu?" tanya suamiku yang baru kusadari dia belum beranjak kemana-mana.

"Papa memang tidak curiga pada mereka?" tanyaku balik.

"Tidak. Mengapa harus curiga?" tanyanya lagi.

"Ya karena... karena..."

Aku mencoba mencari kata-kata yang tepat. Kata-kata yang tepat untuk mewakili kecurigaanku namun tetap menunjukkan kebijaksanaanku.

"Karena mereka berbeda?" tanya suamiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun