Mohon tunggu...
Meisya Ayu Novianti
Meisya Ayu Novianti Mohon Tunggu... Penulis - 12 MIPA 8

hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenang Sejarah

9 November 2021   20:57 Diperbarui: 9 November 2021   20:57 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"He he he. Mungkin ini buah hasil aku belajar giat"

"Ahmad rajin ya, berbeda denganku yang selalu belajar jika akan ada ulangan saja"

"Nah coba ubah pola belajar kamu usahakan jangan ketika ada ulangan saja"

"Hm, terima kasih banyak Ahmad motivasinya. Mulai sekarang aku akan berusaha belajar dengan giat agar bisa membanggakan orang tuaku."

"Alhamdulillah jika kamu termotivasi olehku. Tetap semangat ya, perjuangan kita masih panjang"

"Siap Ahmad."

Sejak kecil, Ahmad juga sudah menunjukkan bakat kepemimpinannya. Ahmad dikenal sebagai anak pemberani. Dan Ahmad pun selalu dianggap pemimpin oleh teman-teman sebayanya. Bahkan pernah saat Ahmad pulang sekolah, Ahmad langsung pergi ke tempat ayahnya bekerja. Namun ketika Ahmad tiba di sana, Ahmad melihat ayahnya sedang dimarahi dan dimaki-maki kasar oleh seorang Belanda. Dengak sontak amarah Ahmad langsung mendidih. Karena tak terima ayahnya dimaki-maki kasar oleh orang asing. Ahmad langsung turun tangan untuk membela sang ayah. Dengan keberaniannya, Ahmad membalas makian si Belanda itu dengan bahasa Belanda yang dilontarkan dengan cukup fasih. Si Belanda itu kaget, sebab ada anak remaja kecil yang berani melawannya. Bahkan berani untuk balik memakinya.

Maka, si Belanda pun makin marah karena dia tidak suka ada yang melawannya. Apalagi yang melawannya adalah seorang anak remaja kecil. Amarahnya langsung meluap. Ahmad dipukul oleh sang Belanda itu. Bukannya takut, Ahmad justru melawan dan balik memukulnya. Akhirnya terjadilah perkelahian yang tak seimbang. Antara si Belanda yang berbadan tinggi besar melawan Ahmad si remaja yang berbadan jauh lebih kecil. Melainkan takut, bahkan Ahmad makin menjadi-jadi untuk melawan si Belanda yang berbadan besar.

Saat itu, di lokasi tersebut ada seorang Kopral KNIL asal Ambon bernama Lopias. Ia menyaksikan perkelahian yang tak seimbang tersebut. Lopias yang kasihan kepada Ahmad, akhirnya mencoba untuk menengahi. Tetapi si Belanda justru makin kalap. Kopral Lopias pun kesal. Akhirnya ditinjulah si Belanda sampai jatuh. Akibatnya, setelah peristiwa itu Kopral Lopias kena sanksi. Pangkatnya diturunkan, karena ia sudah berani memukul seorang Belanda. Namun peristiwa itu membuktikan, jika Ahmad Yani memang pemberani sejak kecil.

Dan pada tahun 1935 Ahmad lulus sekolah HIS lalu melanjutkan sekolah ke MULO dan lulus pada tahun 1938. Kemudian Ahmad masuk ke AMS di Jakarta namun Ahmad hanya sampai kelas 2 karena pada tahun 1940 Ahmad harus mengikuti program wajib militer yang dicanangkan oleh Pemerintah Belanda. Dan tepatnya pada tahun 1940 juga Belanda sedang membuka crop top Leading wcf di Bandung Ahmad kemudian diterima sebagai aspiran di dinas topografi militer, lalu Ahmad dikirim ke Malang selama enam bulan untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan berhasil lulus dengan pangkat Sersan cadangan tahun 1942.

Pada saat Ahmad mengikuti program wajib militer ini, Ahmad merasa senang sekali karena mimpi dan keinginanan nya beberapa tahun lalu dapat terwujud. "Ayah ibu, Ahmad senang sekali karena mimpi dan keinginan Ahmad beberapa tahun lalu pada saat kondisi hujan itu tercapai. Sekarang Ahmad mengikuti program wajib militer" ucap Ahmad dengan penuh kesenangan dan tangan gemetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun