"Kita semua kangen banget becanda bareng papi bahkan kangen peluk dari papi"
"Hm sayangg. Ayo sini peluk" dengan memberikan uluran tangan terbuka. Uluran tangan Ahmad langsung di serbu anak - anak nya
"Papi janji ya jangan ninggalin kita lagi"
"Iya sayang."
Ahmad dan keluarga tinggal di Hotel Des Indes sambil menunggu Perumahan Tentara yang ada di Jalan Lembang selesai. Akhirnya di tahun 1957 keluarga Ahmad pindah ke rumah beliau di Jalan Lembang nomor D58, Menteng, Jakarta Pusat.
"Gimana, kalian suka ga sama rumah barunya?" tanya Ahmad
"Suka banget pi. Ini lebih luas dan nyaman dibanding rumah komplek kemarin. Bahkan ini lebih ramai pi tidak sesepi di rumah komplek kemarin"
"Syukurlah kalau kalian suka"
...
Setelah Ahmad kembali ke tanah air. Lalu Ahmad ditempatkan di markas besar TNI Angkatan Darat. Saat itu Ahmad menjadi anggota staff Umum untuk Abdul Haris Nasution. Dan di markas besar Angkatan Darat ini, Ahmad menjabat sebagai Asisten Logistik Kepala Staff Angkatan Darat sebelum menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat untuk Organisasi dan Kepegawaian. Ahmad juga kembali sekolah ke luar negeri namun di tahun 1958 karena situasi politik yang memanas Nasution meminta Ahmad pulang ke Jakarta dengan bekal ilmu militer kelas tinggi.
Karir Ahmad pun meroket setelah memimpin operasi 17 Agustus untuk mengatasi pemberontakan PRRI di Sumatera. Dan pasukannya pun berhasil merebut kembali Padang dan Bukittinggi dari tangan pemberontak. Atas keberhasilan tersebut, ia kemudian dipromosikan menjadi wakil kepala Angkatan Darat ke-2 staff pada 1 September 1962 dan kemudian Kepala Angkatan Darat stafnya pada 13 November 1963. Saat itu secara otomatis Ahmad menjadi anggota kabinet, menggantikan Jendral Nasution.