Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Harapan

9 Februari 2024   21:31 Diperbarui: 9 Februari 2024   21:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tak apa. Itu menarik," kataku menghentikan kerisauan hatinya.

"Ketika kamu berjalan, berlari, sedang makan, dan juga kesal. Bagiku itu menarik. Aku menyukai semua." 

Kubawa telapak tangannya ke dalam genggaman. Kali ini tatapannya tepat menghujam ke retina mataku, terasa lebih menegangkan daripada pertandingan 'sabung' setiap minggu.

"Bahkan diriku sendiri berpikir, aku menyukai gadis yang aneh."

Hiks ....

Ia menangis, dua bening air mata jatuh.

"Eh ...," bisikku bingung.

"Menyukaiku? Darren menyukaiku? Darren atlet idola cewek-cewek sekampus menyukaiku?" 

"Eh, Rency jangan menangis." 

Tawa lirih keluar dari bibirku, melihat rona wajahnya mulai berubah. Senyum di antara lelehan air mata sudah cukup mewakili satu kata yang tak pernah ia ucapkan, bahwa ia pun memiliki rasa yang sama. 

"Bagaimana kalau kita makan es krim, nanti malam. Aku tahu tempat makan es krim yang enak." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun