"Semua baik-baik saja. Apa yang perlu dikhawatirkan?" katanya sambil terus berjalan.
"Nih, aku bisa berjalan dan bahkan berlari."Â
Seperti anak kecil yang baru sembuh, ia berlari keluar rumah sakit dan menari di bawah guyuran hujan.Â
"Ia memang selalu menarik," pikirku.
***
Untuk kedua kalinya Rency tidak dapat menerima stopwatch yang kuberikan.Â
"Hei, kau baik-baik saja kah?"Â
"Bisa jadi." Ia berjalan dengan santai.
Kutatap punggungnya menjauh. Fokus pertandingan tiba-tiba hilang, berkali-kali pukulan lawan tidak dapat kuhindari. Dari tempat berlatih pandanganku tak lepas darinya. Sesekali gadis itu tampak menunduk; murung dan kembali tersenyum ketika menyadari gerak-geriknya kuawasi.Â
***
"Bagaimana dengan kondisimu?"