Ya, nyaris benar, Roy. Ken memang tidak akan ke Jogja untuk menjemputku. Ia sudah tinggal nyaman di Solo –kota kelahiranku- bersama istri dan kedua anaknya. Istri dan kedua anaknya. Aku mengeja kalimatku sendiri. Benar, Ken sudah memiliki mereka. Jadi selama tujuh tahun ini aku berpacaran dengan suami wanita itu? Meski hanya lewat sebatang ponsel? Oh!
Aku melirik Roy. Hanya sekilas. Selebihnya kuedarkan pandanganku ke sarung langit yang kian menghitam. Layung indah yang tadi terlukis, hilang sudah. Secepat itu keindahan hilang ditelan legamnya kepahitan. Aku terguguk tanpa air mata. Sudahlah. Umurku sudah tidak muda lagi untuk menerima orang lain pengganti Ken.
***
Â
(Anjar Meiaw)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H