Mohon tunggu...
Anjar Meiaw
Anjar Meiaw Mohon Tunggu... Editor -

Kadang nulis | Kadang ngedit | Kadang nyanyi | Kadang ngemsi | Kadang shopping |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meretas Batas

18 Desember 2015   12:54 Diperbarui: 18 Desember 2015   15:28 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya, nyaris benar, Roy. Ken memang tidak akan ke Jogja untuk menjemputku. Ia sudah tinggal nyaman di Solo –kota kelahiranku- bersama istri dan kedua anaknya. Istri dan kedua anaknya. Aku mengeja kalimatku sendiri. Benar, Ken sudah memiliki mereka. Jadi selama tujuh tahun ini aku berpacaran dengan suami wanita itu? Meski hanya lewat sebatang ponsel? Oh!

Aku melirik Roy. Hanya sekilas. Selebihnya kuedarkan pandanganku ke sarung  langit yang kian menghitam. Layung indah yang tadi terlukis, hilang sudah. Secepat itu keindahan hilang ditelan legamnya kepahitan. Aku terguguk tanpa air mata. Sudahlah. Umurku sudah tidak muda lagi untuk menerima orang lain pengganti Ken.

***

 

(Anjar Meiaw)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun