Mohon tunggu...
Meejikuuu
Meejikuuu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar gabut

Just need to pray and try

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dear Sahabatku, Fara (3)

9 Januari 2023   17:56 Diperbarui: 9 Januari 2023   17:58 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Tahukah kamu Fara, sejak kapan anak saya memendam penyakit itu? Sejak tiga tahun lalu. Gara-gara dia banyak mendonorkan darahnya untuk kamu," terang Ayahku.

"Kamu ingat, tiga tahun lalu ketika kamu mengalami kecelakaan maut bersama kakek dan nenekmu? Mereka meninggal dan kamu berhasil dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan dokter bilang kamu bisa selamat asalkan ada pendonor darah untuk kamu?"

Fara mengangguk lugu. Air matanya sedikit berlinang ketika berhasil mengingat masa kelam itu.

"Siapa yang jadi penyelamat kamu???" tanya Ayahku lagi.

"Nanda," jawab Fara parau.

"Betul! Waktu itu Nanda menangis tidak ingin kehilangan kamu. Makanya dia rela mendonorkan banyak darahnya untuk kamu. Dokter udah melarangnya karena berisiko tinggi. Tapi setelah transfusi darah selesai, Nanda bilang dia nggak rasa kenapa-kenapa. Dan sekarang kita semua sudah tau kan kalau dia berbohong?"

"Salah Nanda sendiri mau donorin darahnya ke aku!"

"Fara! Kamu hutang nyawa dengannya! Tidak maukah kamu berbalas budi sedikit sajaa..." tekan ayahku sudah tidak tahan menahan amarahnya.

Mesin kardiovaskular tiba-tiba berbunyi keras melerai perdebatan di antara mereka.

Semuanya panik melihat aku yang tiba-tiba kejang tanpa membuka mata secelah pun. Langsunglah mereka berteriak memanggil dokter. Namun mesin sudah menunjukkan garis lurus yang menandakan sudah tidak ada lagi kehidupanku di dunia ini. Dokter pun turut mengecek kondisiku. Dan betul, aku telah tiada. Puas?

Fara langsung berhambur memelukku yang telah menjadi mayat. Ia menangis histeris dan merutuki dirinya sendiri yang telah banyak dosa.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun