"Subhanallah benarkah itu mas?". Tanya Guntur kembali.
      "Iya, ini alamat perusahaan barumu". Kata orang itu sambil memberikan selembar kertas yang tertera sebuah alamat.
      Guntur begitu bahagia mendengar berita itu. Ia seperti keruntuhan emas pagi itu. Segera ia berkemas-kemas sambil tak henti-hentinya mengucap syukur dalam hati. Tak lama dari itu, Vino terbangun. Guntur menyuruh jagoannya untuk segera mandi dan membereskan bukunya. Tanpa pikir panjang Vino langsung bangkit dan mandi. Akhirnya, selesai juga Guntur mengemasi barang-barangnya.
      "Ayah, kita mau kemana lagi?". Tanya Vino yang berjalan disampingnya.
      "Jagoan ayah mau sekolah kan?". Balas Guntur tersenyum manis.
      "Iya". Kata Vino.
      "Ya itu jawabannya. Kita akan melihat sekolahan Vino yang baru dan tinggal ditempat yang lebih ramai dan menyenangkan". Kata Guntur menjelaskan pada jagoannya.
      "Benar yah? Hore...!".teriak Vino kegirangan.
      Hari itu Guntur dan Vino meninggalkan rumah yang diberikan oleh perusahaan pakaian. Ia akan pindah ditempat yang dekat dengan sekolah Vino yang baru dan Guntur akan mendatangi perusahaan barunya. Ia yakin di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Bagaimanapun kondisinya dan keadaannya kita tidak boleh menyerah dan putus asa. Tuhan yang maha mengetahui dan maha merencanakan. Hidup ini seperti panggung sandiwara. Jika kita mau mengikuti sutradara dengan baik maka kita akan meraih kemenangan. Setiap ujian pasti ada akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H