Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jagoan

9 Januari 2019   08:01 Diperbarui: 9 Januari 2019   08:17 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal tebal dan hitam bersanding dengan suara petir yang memecahkan gendang telinga. Guntur kemudian memutuskan untuk segera kembali ke rumah dan melanjutkn pencariannya besok pagi. Sampailah ia di rumah Darwin dengan selamat sebelum hujan tiba. Dilihatnya Vino yang sudah tidur. Guntur berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan lalu menyusul jagoannya untuk beristirahat meluruskan badan dan mempersiapkan tenangnya untuk melanjutkan pencarian.

Keesokan harinya, masih pagi-pagi buta yang berselimut kabut ia segera meninggalkan jagoannya yang masih tertidur pulas. Ia berpesan kepada Darwin jika Vino mencarinya bilang saja mencari kerja untuk melanjutkan sekolahnya. Guntur kemudian pergi dengan membawa tas yang ia lingkarkan pada lehernya. Sebenarnya, saat ini Vino duduk di bangku SD kelas 1, karena Sang Ayah tak mampu melunasi uang SPP jadi dengan terpaksa Vino dikeluarkan.

Kota Surabaya adalah Kota Pahlawan. Dulu disinilah terjadi perebutan bendera Merah-Putih. Para pejuang melawan penjajah demi mempertahankan bendera kebangsaanya tetap berkibar di awan. Kini kota pahlawan menjadi kota yang ramai. Bangunan-bangunan tinggi menjadi pusat perhatian dan tempat wisata menjadi tempat kunjungan wisatawan. 

Langkah demi langkah Guntur terus menelusuri kota ramai itu. Matahari yang kini setinggi sejengkal orang dewasa terasa menghangatkan tubuhnya. Karena cukup jauh ia melangkah, ia mengistirahatkan kakinya dan mengisi perutnya di warung makan. Disana ia memesan makan dan minum secukupnya. Sepuluh menit ia duduk disitu, datanglah seorang paruh baya dan mengajaknya mengobrol.

            "Mau kemana mas?". Tanya seseorang.

            "Saya mau ke perusahaan pakaian di Surabaya. Apakah bapak mengenali alamat ini?". Balas Guntur dan menanyakan sebuah alamat yang akan ia tuju. Laki-laki paruh baya itu melihat alamat itu dan seperti mengingat-ingat sesuatu. Mungkin ia mengetahui alamat ini pikir Guntur.

            "Dari sini silahkan lurus saja 300 meter, ada pertigaan belok kanan. Lalu telusuri jalan situ sekitar 200 meter. Setelah itu lihat di depan Bank Mandiri silahkan berhenti disitu. Dari situ sudah tidak jauh lagi". Jelas laki-laki itu.

            "Umm... terimakasih pak atas bantuannya. Saya akan langsung pergi kesana. Assalamu'alaikum". Guntur berterimakasih pada laki-laki dan segera melanjutkan perjalanan.

            Guntur dengan cepat berjalan mencari kembali alamat yang ia tuju. Setengah jam ia berjalan. Akhirnya ia menemukan juga alamat tersebut. Ia segera masuk dan bertemu seorang wanita dan menyodorkan lamarannya. Wanita itu langsung menelpon atasanya. Tidak lama dari itu Direktur Perusahaan memanggil Guntur untuk interview. Setiap ada tikungan pasti juga ada jalan keluar. Kegembiraan yang tak dapat dilukiskan Guntur. Siang itu, ia seperti tertimpa emas. Ia diterima di perusahan pakaian tersebut. Senang dan haru berkecambuk dihatinya. Ia juga difasilitasi rumah untuk tinggal. Ia berterimakasih kepada Direktur Perusahaan tu dan segera kembali pulang untuk mengabarkan berita ini kepada jagoannya.

            Hari itu juga Guntur dan Vino meninggalkan rumah Darwin. Mereka berterimakasih kepada Darwin dan Atun. Tak lupa  meminta maaf  jika selama ini banyak merepotkan. Dengan senang hati Darwin dan Atun memaafkan mereka. Mereka mendoakan semoga Guntur menjadi orang yang sukses.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun