Cinta-Nya merupakan cinta terhadap cinta terhadap esensi-Nya sendiri (dzati), bukan aksidental ('ardhi). Cinta-Nya itu mutlak. Dialah Pencinta dan sekaligus Kekasih bagi diri-Nya. Kasmaran yang mutlak. Gradasi cinta dan kasmaran selaras dengan gradasi wujud, karena cinta dan wujud sesungguhnya adalah entitas yang satu. Sehingga mengandaikan cinta adalah kehidupan dan ilmu, sebagaimana kita memandang di dalam wujud terdapat sifat-sifat ilmu dan kehidupan.
Cinta semua wujud adalah cinta terhadap kesempurnaan. Menyadari bahwa dirinya terbatas dan serba kurang, maka ada potensi bersemayam di dalam diri manusia yang mendorong untuk terus mendaki kesempurnaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI