Menurut saya, Barack Obama merupakan pemimpin yang berada di Stage 4 yaitu dengan gaya keoemimpinan servant. Obama memperlihatkan karakter kepemimpinan servant dengan memprioritaskan kebutuhan rakyat. Contoh nyata adalah responsnya terhadap bencana alam seperti Hurricane Sandy, di mana ia memastikan bantuan dan dukungan yang cepat dan memadai untuk korban bencana, serta mendengarkan kebutuhan masyarakat yang terkena dampak dan mengarahkan sumber daya federal untuk membantu mereka.
- Â Linking Strategic Vision and Strategic Action
Hubungan antara visi strategis dan tindakan strategis terbagidalam empat kuadran, diantaranya:
==> The Dreamer (Si Pemimpi): Visi Tinggi dan Tindakan Rendah (memiliki visi yang kuat tentang masa depan tetapi tidak melakukan banyak tindakan untuk mencapainya).
==>The Effective Leader (Pemimpin Efektif): Visi Tinggi dan Tindakan Tinggi (memiliki visi yang jelas dan mengambil tindakan konkret untuk mencapainya. Ini adalah kombinasi yang ideal).
==>The Uninvolved (Tidak Terlibat): Visi Rendah dan Tindakan Rendah (tidak memiliki visi yang jelas dan juga tidak melakukan banyak tindakan).
==>The Doer (Pelaku): Visi Rendah dan Tindakan Tinggi (sangat aktif dalam mengambil tindakan tetapi kurang memiliki visi jangka panjang yang jelas).
Menurut saya, Barack Obama lebih condong pada tipe kepemimpinan The Effective Leader. Obama menunjukkan kombinasi yang ideal antara visi strategis yang tinggi dan tindakan konkret. Contoh utama adalah visi dan tindakan terkait perubahan iklim. Obama memimpin upaya internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui Kesepakatan Paris, dengan menetapkan target ambisius dan memimpin negosiasi internasional untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh banyak negara.
- Transformational Leadership Vs Charismatic Leadership Vs Coalitional Leadership Vs Machiavellian-style Leadership
Terdapat 4 jenis kepemimpinan berpengaruh yang mengandalkan gaya dan hubunngan pribadi seseorang pemimpin, yaitu Transformational leadership, Charismatic leadership, Coalitional leadership, dan Machiavellian-style leadership. Kepemimpinan transformasional (transformational leadership) adalah kepemimpinan yang dicirikan oleh kemampuan untuk membawa perubahan signifikan baik pada pengikut maupun organisasi. Â Kepemimpinan transaksional (transactional leadership)adalah proses transaksi atau pertukaran antara pemimpin dan pengikut. Â Pemimpin karismatik (charismatic leadership) adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan lebih dari yang biasanya mereka lakukan, terlepas dari hambatan dan pengorbanan pribadi. Sedangkan, kepemimpinan koalisi (coalitional leadership) adalah kepemimpinan yang melibatkan pengembangan sekutu dan membangun koalisi orang-orang yang mendukung tujuan pemimpin dan dapat membantu mempengaruhi orang lain untuk menerapkan keputusan pemimpin dan mencapai tujuan.
Menurut saya, Barack Obama merupakan pemimpin dengan gaya kepemimpinan kharismatik dan transformasional. Sebelum menjadi presiden, Obama sudah menarik perhatian publik Amerika dan dunia berkat kharismanya. Pemimpin kharismatik sering kali memiliki daya tarik yang sulit dijelaskan, namun mampu memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan besar. Jika pemimpin kharismatik mampu mewujudkan perubahan permanen, ia dapat menjadi pemimpin transformasional. Pada periode pertama kepemimpinannya, Obama meminta dukungan publik untuk visinya yang menjanjikan perubahan besar, baik dalam urusan domestik maupun internasional. Namun, pada periode kedua, dia terlihat kurang antusias dan tidak lagi menarik perhatian sebanyak sebelumnya, sehingga beberapa analis menilai dia tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi.
Namun, menurut Lisa Calhoun, General Partner di Valor Ventures, Obama berhasil mencapai beberapa hal penting selama masa jabatannya, terutama dalam tiga area: program kesejahteraan sosial, hak kaum homoseksual, dan ketergantungan pada impor minyak. Reformasi kesehatan telah disetujui oleh pengadilan tinggi, hak pernikahan bagi kaum homoseksual diakui di seluruh negara bagian, dan ketergantungan AS pada impor minyak berkurang drastis. Lisa berpendapat bahwa keberhasilan seorang pemimpin bisa diukur dengan kemampuannya untuk "menyelesaikan sesuatu". Barack Obama, meskipun menghadapi banyak kontroversi, mampu menangani berbagai tantangan dengan baik.
- Kepemimpinan Disosialiasi Vs Kepemimpinan Dipersonalisasi
Harry Truman mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk memotivasi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan oleh pemimpin. Menurutnya, dalam konteks kepemimpinan, ada dua jenis pemimpin. Pertama adalah Pemimpin yang Dipersonalisasi, pemimpin ini cenderung egois, impulsif, dan menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi. Mereka memimpin dengan fokus pada kepentingan diri sendiri. Kedua adlaah Pemimpin yang Disosialisasikan, pemimpin ini menggunakan kekuasaan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi demi kebaikan bersama. Mereka memprioritaskan kesejahteraan orang lain dan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.