Pemberdayaan masyarakat bukanlah hal yang baru dilakukan, apalagi yang berkaitan dengan dakwah keislaman. Semangat pemberdayaan sama halnya dengan dakwah islam dalam meningkatkan kualitas keimanan mad'u. Pemberdayaan masyarakat membawa nilai-nilai keislaman dalam hal kehidupan masyarakat yang dapat diwujudkan dalam hal gotong royong, Kerjasama, menjunjung tinggi nilai toleransi. Pada zaman dahulu pemberdayaan masyarakat bisa digambarkan dengan peperangan dalam memperebutkan kemerdekaan yang dipelopori oleh para tokoh pejuang. Sedangkan masa kini pemberdayaan bisa digambarkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sejahtera.
Â
         Pemberdayaan merupakan implementasi dari kegiatan dakwah, yakni dakwah bil hal. Disisi lain pemberdayaan bila dikaitkan dengan dakwah memiliki satu tujuan yang sama, yaitu upaya yang dilakukan untuk merubah masyarakat menjadi lebih baik. Adapun fungsi dakwah jika dilihat dari targetnya menurut Muhammad Sulthon dalam bukunya:[6]
Â
I'tiyadi, yaitu masyarakat mempunyai tatanan nilai yang diikat dengan nilai-nilai islami. Jadi dakwah harus didasari dengan ajaran islam yang sesuai, Â agar masyarakat menata nilai dengan nilai-nilai islam yang ada.
Â
Muharriq, yaitu meningkatkan nilai-nilai islami apabila target dakwah sudah memiliki tatanan nilai.
Â
Iqaf. kaidah atau petunjuk yang akan disampaikan kepada masyarakat harus relavan dengan kondisi nyata agar masyarakat tidak salah dalam menerapkan nilai-nilai islam itu sendiri.
Â
Tahrif, Â dakwah yang disampaikan harus sesuai dengan kondisi masyarakat yang dengan berbagai masalah dalam kehidupannya dan memberikan solusi terhadap masalah-masalah nya.