"Assalamualaikum! Sehat Bunda?"
"Eh ... Alhamdulillah! Sofie pulang kamu?" Aku peluk tubuh mungil itu dan kucium kedua pipinya. Badannya hangat, kurasa bunda sedang demam. Aku izin pamit ke dapur, mengambilkan air hangat dan sesendok madu. Juga kurma azwa yang biasa tersedia di dalam kulkas.
Lirih suara tadarus bunda, membuncahkan dada. Menghantam pertahanan air mataku. Aku kembali masuk ke kamar Bunda, meletakkan gelas  dan memeluknya erat. Tangan bunda yang lembut, membelai kepalaku. Ah betapa damai bersimpuh di pelukannya.
 Ya Allah, aku bersyukur masih diberi kesempatan membersamai bunda di usia senjanya, meski dengan seluruh keterbatasan, kesabaran yang setipis kulit bawang, keilmuan yang minim dan kekurangan dalam banyak hal. Bunda jasamu tak kan pernah terbalas. Â
***
Selamat hari Ibu Desember 2024.
Penulis adalah alumni S1 PG PAUD, aktif di dunia literasi sejak Awal 2022, dan aktif di platform Kompasiana sejak Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H