Mohon tunggu...
Maureen Assyifa Agnimaya
Maureen Assyifa Agnimaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar di salah satu SMA negeri di Bandung. Sebenarnya cita-cita saya adalah menjadi seorang fashion designer karena saya suka sekali menggambar. Saya juga suka menulis cerpen, dan beberapa kali pernah menjadi juara menulis cerpen di berbagai lomba. Di media ini, saya akan menitipkan cerpen-cerpen yang pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis. Semoga menjadi inspirasi buat siapapun yang mencari referensi menulis cerita yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sign

2 November 2023   09:42 Diperbarui: 2 November 2023   09:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dadaaah Ibuuu... Assalamualaikum!"

Aku tertegun manakala terdengar suara lembut di balik teralis pagar yang memisahkan basement parkiran flying car dan flying bike dengan halaman apartemen tempat tinggalku. Sepertinya penghuni baru, batinku. Mataku penasaran mencari-cari sumber suara lembut itu. Tak nampak siapapun, hanya aku yang mematung sedari tadi.

Setelah dirasa pemilik suara lembut tadi tak bisa aku temukan, bergegas aku menyeret langkahku ke arah pintu lift menuju kamar apartemen.

"Goldy, lu ada di apartemen kan? Dalam waktu 5 menit, gue sampe ke situ ya!" suara Daru tiba-tiba terdengar melalui speaker kecil yang terhubung dengan earbud di kedua gendang telingaku.

Klikkk! 

Dengan kasar aku mematikan tombol smartwatch yang melingkar di pergelangan tanganku, lalu beranjak menuju sofa di pinggir jendela.

Shutt! 

Aku menekan tombol "on" di sisi smartwacth-ku, dan kembali layar hologram muncul di hadapanku.

"Heeeeyyy...lu punya tetangga baru yang cantik kok ga bilang-bilang siih!" seru Daru yang tak berselang lama sudah menerobos masuk melalui pintu otomatis apartemenku.

"Mau minum apa lu?" aku balik bertanya, tanpa mengalihkan pandangku dari layar hologram.

"Ga usah, nanti gue bisa ambil sendiri!" Daru bersungut saat melihatku yang tak acuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun