Untuk menerapkan Media konkret ini pengajar harus menyajikan materi terlebih dahulu, entah melalui video atapun PPT untuk peneliti menggunakan PPT. Setelah dijelaskan mengenai materi lalu pengajar/pendidik bisa membuat kelompok, jangan terlalu banyak kelompok diusahakan 4 kelompok saja. untuk pemilihan kelompok bisa menggunakan berbagai cara seperti berhitung, di tunjuk dan lain sebagainya.
Gambar 3.2.1.1 Pemberitahuan tentang Media Konkret
setelah pemberitahuan tentang media konkret yang akan di jalani selanjutnya pendidik membantu peserta didik untuk membuat kelompok dan menunjuk salah satu untuk menjadi ketua kelompok
Gambar 3.2.1.2 Penjelasan kepada ketua kelompok mengenai tata cara permainanÂ
setelah ditunjuk menjadi ketua kelompok, yang menjadi ketua maju dan di jelaskan cara permainan nya oleh pendidik. bila sudah paham ketua kelompok berundi siapa yang maju pertama dan siapa menjadi lawan nya setelah itu mereka disuruh kembali duduk dan menjelaskan kembali ke teman teman sekelompok nya. setelah mereka menjelaskan kepada teman teman sekelompok nya, pendidik menyiapkan permainan dan juga memanggil yang maju pertama dan juga lawan nya.Â
Gambar 3.2.1.3 PENERAPAN MEDIA KONKRET "PILIH AKU"
setelah semua sudah bermain dan menurut pendidik sudah paham semua, peserta didik diminta duduk kembali yang rapih kemudian pendidik menyiapkan dan membagikan hadiah apresiasi kepada peserta didik secara adil,Â
Gambar 3.2.1.4 PENERAPAN MEDIA KONKRET "PILIH AKU"
setelah itu pendidik melakukan pertanyaan evaluasi untuk memastikan bahwa peserta didik benat benat paham dan mengerti. lalu tutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
3.2.2 Penerapan Media Digital Berbasis Quizizz Paper Mode
Sebelum menerapkan penggunaan platform quizizz paper mode sebagai aktivitas untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi, pembelajaran terlaksana sesuai dengan rencana pada sintaks 1 model pembelajaran PBL yang sudah disusun dalam modul ajar. Dalam pembelajaran materi hak dan kewajiban di lingkungan sekitar diterapkan model PBL (Problem Based Learning). Penerapan model Problem Based Learning (PBL) sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan kritis dan kolaboratif siswa. Proses pembelajaran dimulai dengan orientasi peserta didik terhadap masalah yang bertujuan untuk menyadarkan mereka mengenai pentingnya pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, yaitu agar siswa dapat memahami dan menerapkan hak serta kewajiban yang mereka miliki baik di rumah maupun di sekolah. Dalam tahap ini, guru juga memberikan motivasi agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.