"Itu kenapa deh dagu mu merah banget?"
"Abis nyium meja, siapa tau mejanya jadi pangeran" Jawabku asal
"Anjir...aku tuh nanya serius ya. Kamu kira kita lagi di film pangeran meja"
"Itu pangeran kodok, Sya..."
Kami pun mengakhiri obrolan tak bermutu kami, waktu istirahat tinggal lima belas menit lagi. Aku menyantap baksoku dengan lahap, sepertinya aku melupakan sesuatu.
Ini kenapa si Tasya nggak pesen minum...ish anjir pedes banget lagi
"Sya...kayaknya kamu lupa sesuatu deh"
"Hem?"
Tasya hanya berdehem menjawab ucapanku. Ngeselin nih anak satu, untung sahabat, untung dipinjemin duit, untung Riani sabar.
"Kamu nggak pesen minum?"
Tasya mengedipkan matanya lucu, sepertinya dia sedang loading memikirkan pertanyaanku. Beberapa detik kemudian Tasya bangkit dari duduknya, dan berlari kecil untuk membeli es teh di mamih --sebutan ibu penjual bakso dan es di kantin sekolahku- dengan mulut yang berucap hu..hah. Kelakuan Tasya memang unik.