Mohon tunggu...
Matjhacoffee
Matjhacoffee Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya suka menulis berbagai hal yang penuh di otak saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fayre

12 September 2024   22:19 Diperbarui: 12 September 2024   22:23 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arsen tampak berpikir sebentar kemudian menjawab, "Himawan itu artinya hitam menawan, Fay." Jelas Arsen. 

"Oooh begituuu.... kok bisaa kepikiran sih!" Wajahnya berubah takjub. Arsen merasa lebih bahagia dari sekedar mendapatkan undian hadiah, ini jauh lebih membahagiakan. 

"Karena, nama itu doa Fay. Dan doanya sudah terkabul." Jelas Arsen tanpa melepaskan pandangannya pada manik mata Fayre yang hitam legam seolah lubang terdalam yang pernah ia lihat. "Tuhan itu selalu mengabulkan doa, Fay." Lanjutnya. "Termasuk doa orang tuamu." 

"Oiya?" tanya Fayre tak percaya.

"Iya, buktinya sudah terwujud di hadapanku sekarang." 

Saat pertama kali Arsen tahu nama wanita yang ditemuinya di parkiran fakultas itu, Arsen lantas mencari arti namanya. Namanya bagus sekali seperti artinya, seperti orangnya, Arsen jadi ingin berterima kasih pada orang tua Fayre sudah memberi namanya yang begitu indah dan sangat membekas di ingatan. 

Arsen kembali melanjutkan perjalanannya bersama Himawan. Kali ini tak ia paksakan tangannya, biarkan Himawan yang membawanya pergi sebab sedari tadi lajunya lambat sekali, sekarang ia sibuk tersenyum dan merasakan jantungnya berdansa dengan indah. Sungguh, Arsen ingin terbang bersama udara sore yang hangat ini atau ikut tenggelam bersama matahari. Sore ini hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidupnya jadi akan ia nikmati sampai malam menjelang. 

"Himawan, doa saya sudah terkabul satu, semoga yang lainnya akan terkabul juga, ya." Bisik Arsen pada Himawan. 

Dalam kisah manusia, pasti ada hal manis yang tidak pernah terlupakan. Dalam kisah Pramoedya Arsen, Fayre adalah kisah paling manis yang pernah ia pinta. Nanti ketemu lagi ya Fayre, dilain kisah yang manis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun