Sayangnya, karena otak memiliki peran yang sangat kompleks, banyak hal yang belum mampu terjawab oleh ilmuan. Bahkan, jumlah koneksi di dalam otak dan kapasitas penyimpanan memori di dalam otak masih menjadi tanda tanya besar bagi ilmuan top dunia.Â
Hal ini sangat wajar karena penelitian di bidang neurology tidak bisa dilakukan tanpa melibatkan manusia sebagai objek penelitian. Bahkan, di barat saja, tikus dan beberapa hewan laut menjadi dua jenis hewan favorit yang bisa dipakai untuk penelitian karena sistem sel otak yang katanya sangat identik dengan sistem sel otak manusia.Â
Hal serupa juga terjadi di dunia psikologi, di mana teori-teori psikologi sebagian besar datang dari penelitian yang objeknya adalah hewan dengan tingkat kesamaan sistem organ dengan manusia.Â
Penelitian seperti ini masih berlanjut di sebagian besar laboratorium tercanggih di dunia dengan melibatkan pakar di bidangnya.Â
Salah satu alasan objek penelitian fisik tidak boleh melibatkan manusia adalah karena adanya kode etik penelitian yang melarang maupun membatasi penelitian yang melibatkan manusia secara langsung.
Tentu saja tidak semua kode etik ini dipatuhi, di beberapa laboratorium sangat mungkin objek manusia bisa digunakan dengan tujuan mendapatkan jawaban lebih akurat.Â
Hasilnya bisa digunakan untuk sebuah inovasi teknologi atau bahkan rekayasa teori yang sebenarnya tidak diperbolehkan secara kode etik penelitian.
Mudah belum tentu bermanfaat
Jika banyak yang berkata teknologi membuat hal menjadi mudah, anggapan ini tentu benar. Tapi, perlu diingat kebenaran ini tidak mutlak membawa perubahan ke arah positif.Â
Dalam penelitian otak, segala sesuatu yang dilakukan berulang akan menghasilkan memori jangka panjang dan membuat hal itu menjadi aset di bagian otak.Â
Saat teknologi menghadirkan fitur kemudahan, manusia tidak lagi butuh usaha ekstra. Kemudahan ini membuat sistem informasi di otak berjalan secara tidak normal. Akibatnya, jika sering dan terbiasa menggunakan fitur yang menghadirkan kemudahan, maka dengan sendirinya fungsi otak kita akan berkurang seiring berkurangnya arus koneksi antar neuron di dalam otak.Â