Matahari semakin tinggi. Rani terus berjalan, air matanya mengalir tanpa henti. Reza masih berlutut jauh dibelakang Rani. Dia cuma bisa meratap jika istana pasir cinta yang mereka buat sekarang tersapu ombak kehidupan.
Dua hati yang dulu dipenuhi cinta, kini terpisah oleh jurang kedewasaan dalam berkomunikasi antara pasangan suami istri. Dihadapan pantai berlaut biru, yang dulu pernah jadi saksi cinta mereka, sekarang berganti peran sebagai saksi perpisahan yang menyakitkan.
Rani berhenti sejenak, menoleh ke belakang untuk terakhir kalinya. Reza masih di sana, sosoknya kecil di kejauhan. Untuk sesaat, Rani ragu. Haruskah dia kembali? Tapi kemudian dia menggeleng pelan. Kadang, cinta saja tidak cukup.
Dengan langkah berat, Rani melanjutkan jalannya. Meninggalkan masa lalu, menuju masa depan yang tidak pasti. Di belakangnya, ombak kecil beriak buih putih landai terus bergulung lembut, menghapus jejak-jejak cinta yang pernah ada. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI