Mohon tunggu...
Tedd Shadynnov
Tedd Shadynnov Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menyukai Menulis Sejak Masih SMP Dan Lebih Banyak Tulisan Non Fiksi. Tapi Sekarang Mulai Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istana Pasir

23 Agustus 2024   15:34 Diperbarui: 23 Agustus 2024   15:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari semakin tinggi. Rani terus berjalan, air matanya mengalir tanpa henti. Reza masih berlutut jauh dibelakang Rani. Dia cuma bisa meratap jika istana pasir cinta yang mereka buat sekarang tersapu ombak kehidupan.

Dua hati yang dulu dipenuhi cinta, kini terpisah oleh jurang kedewasaan dalam berkomunikasi antara pasangan suami istri. Dihadapan pantai berlaut biru, yang dulu pernah jadi saksi cinta mereka, sekarang berganti peran sebagai saksi perpisahan yang menyakitkan.

Rani berhenti sejenak, menoleh ke belakang untuk terakhir kalinya. Reza masih di sana, sosoknya kecil di kejauhan. Untuk sesaat, Rani ragu. Haruskah dia kembali? Tapi kemudian dia menggeleng pelan. Kadang, cinta saja tidak cukup.

Dengan langkah berat, Rani melanjutkan jalannya. Meninggalkan masa lalu, menuju masa depan yang tidak pasti. Di belakangnya, ombak kecil beriak buih putih landai terus bergulung lembut, menghapus jejak-jejak cinta yang pernah ada. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun