Jalan santai hampir memasuki garis  finish. Adit berjalan dengan teman sebangkunya Jack. Di depan gerbang sekolah tampak Dinda, ketua OSIS, dibantu Ema mengumpulkan kartu undian dengan kardus. Satu per satu memasukkan nomor undian ke kardus itu setelah digunting jadi dua. Satu untuk diundi dan satunya untuk dicocokkan waktu pengundian. Ema membantu menerima dan menggunting kartu itu.
"Bismilah, semoga hadiah utama kena aku," kata Adit sebelum memasukkan potongan kartu undiannya ke kardus dengan gaya lucu. Ema tersenyum melihat kelucuan Adit. Pandang mata mereka sempat bertemu.
Undian dimulai semua berkumpul kembali di lapangan tengah. Mereka duduk santai. Pengurus OSIS memandu jalannya pengundian. Tampak Dinda yang cantik memegang mike.
"Teman-teman mari kita mulai undiannya. Untuk sepuluh hadiah hiburan, kami mohon ibu pembina OSIS untuk mengambil nomornya. Bu Lee mengaduk-aduk nomor undian di kardus lalu mengambil sepuluh nomor dan diberikan kepada Dinda.
"Yang beruntung adalah nomor... 123, 212, 007, 008, 313, 145, 232, 555, 222, dan 043. Yang nomornya sesuai maju ke sini," kata Dinda disambut sorak sorai yang nomornya cocok.
Tibalah tiga hadiah utama yang dinanti-nanti. Semua berharap-harap cemas. Hadiah utamanya adalah Notebook, tablet, dan ponsel.
Dinda, ketua OSIS tampil lagi.
"Kita lanjutkan untuk hadiah utama. Hadiah ketiga akan diundikan oleh Waka kesiswaan, bapak Budi," kata dinda. Pak Budi tampil dan mengaduk-aduk nomor dalam kardus kemudian mengambil satu nomor dan memberikannya pada Dinda.
"Pemenangnya adalah... nomor... 012," ucap Dinda lantang yang disambut teriakan gembira pemilik nomor itu. Emy tampak maju sambil tersenyum gembira.
"Untuk hadiah kedua, mohon bapak waka kurikulum, Pak Soni," kata Dinda. Pak Soni mengambil satu nomor dan memberikannya ke Dinda.
"Pemenang kedua adalah... nomor ... 036," ucap Dinda lantang yang disambut teriakan gembira pemilik nomor tersebut. Esa dengan riangnya berlari-lari kecil menuju Dinda untuk menyerahkan nomornya yang cocok.