Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahadewi

17 Juni 2022   15:21 Diperbarui: 30 Juni 2022   12:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti ada dua kepribadian dalam diri ibuku,  ada sosok rapuh penuh kesedihan , kesepian dan keputus asaan pada ibuku. Wanita tanpa semangat tak punya optimisme atau cita-cita. Tapi lain ketika ia menjadi angkara murka yang kerap mengamuk  dan sepertinya ia ingin membantai anak-anaknya sendiri..... ", Mahadewi sesunggukan , sambil menyeka airmata yang membanjir di pipinya.

"Kamu membenci ayahmu Dewi?" tukas Dani.

"Mungkin iya..... Tapi seorang anak tabu untuk membenci orang tua. Bagaimanapun..... Begitu bukan?" Mahadewi menghela nafas sambil matanya menyapu ke arah jendela. Menatap angin yang tengah  berhembus lembut.

"Ayahku ,.....jauh berbeda dengan Aldra..... Aldra  suka memuji aku, rajin mengucapkan terimakasih, ........ Entahlah, aku senang dirayu....Meski mungkin itu rayuan gombal sekalipun.....Karena membuat aku bersemangat.......Bahkan ia jadikan aku sebagai sosok inspirasi bagi  semua karya seninya..... Kataya ia menulis puisi, skenario , dan  cerita..... Semua karyanya terinspirasi diriku.... Ia memujaku, menjadikan aku  sebagai inspirasi karya-karya seninya...... Dia bilang begitu.... Kelak ia akan mencantumkan nama Mahadewi dalam karya terakhirnya.......Itu janjinya," Mahadewi  penuh keyakinan , seakan memang sosok khayalannya itu ada.

Dani terkesiap. Tekadnya semakin kuat untuk mencari jalan kesembuhan  gangguan jiwa bagi gadis yang ia cintai  ini.

 "Dewi,  aku akan coba menelusuri kebenaran itu .... Untuk memastikan , kalau kamu tak perlu berkonsultasi dengan psikiater, " Dani mohon pamit. Antara kecewa dan gusar. Juga ada rasa aneh.

Rasa aneh, karena  belum lama ini  baru saja pemutaran perdana sebuah cinema Indonesia dengan judul Mahadewi.

Gangguan jiwa Mahadewi, kemungkinan ditambah dengan film yang baru saja tayang perdana itu.

"Betul Mas Dani, mungkin aku ke Ge-eran ya..... , aku belum sempat nonton film itu, tapi sekilas dengar ceritanya, mungkin penulis skenarionya Algra.....terinspirasi  persahabatan kami.... ",Mahadewi dengan gaya yakin dan pasti.

Kediaman Chandra, Pencetus Cerita Cinema Mahadewi

Rumah keluarga Chandra , amat asri dengan pepohonan besar. Dani hadir bersama teman kuliahnya yang juga berkecimpung di dunia seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun