Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mahadewi

17 Juni 2022   15:21 Diperbarui: 30 Juni 2022   12:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu ibu melayani dan mengurusi kami tanpa jeda, tanpa istirahat. Kita memang bukan siapa-siapa, kita orang kebanyakan, bukan orang terpandang. Tapi kita punya hati yang baik. .... Dewi senang balai pengobatan ibu dekat dengan kantor Dewi..... Kalau Dewi punya uang, mau beli rumah di sekitar sini, mau bayar pembantu, biar ibu tak terlalu capek. Ibu adalah ibunda Dewi, bukan pembantu...."

"Terimakasih sayng, anakku  cantik. Kamu sudah ada lelaki yang mendekati belum?"wanita tua itu  berbisik sejuk.

"Ada bu, psikolog yang merawat ibu dan aku.  Mas Dani. Hanya saja ibu kan  beralih ke psikiater. Aku masih ditangani Mas Dani....,"

"Terima saja jika dia menyukaimu Nak, jasanya sangat besar menolong ibu dan kamu,"tukas ibunya.

"Entahlah bu. Masih trauma , takut laki-laki itu setelah jadi suami, menjadi seperti ayah. Ayah memperistri ibu, mengubah keseluruhan sifat ibu. Mengubah dunia ibu. Melarang ibu  menekuni hobi. Dan parahnya ayah tak pernah  merasa salah pada ibu. ...

.Sepanjang hidupnya ayah selalu dikejar rasa bersalah karena  meninggalkan ibunya demi memperistri ibu... Itu yang meracuni cintanya kepada ibu....Ia selalu menganggap bahwa ibu itu cuma ibu rumah tangga. Kalau di rumah saja artinya pengangguran, dan tidak ada kerjaan. Ayah selalu yakin bahwa beban hidupnyalah yang paling berat. Ibu selalu dianggap enteng hidupnya,  dan tak punya beban , sebab di rumah saja..... Dan tak boleh ada asisten rumah tangga, itu bukan yang menyebabkan jiwa ibu sakit..... Sekarang tidak boleh terjadi. Biarkan ayah menikah lagi dengan pelakor kesayangan  ipar-ipar ibu itu.... Kami anak-anak akan merawat hati ibu...... Jangan lagi menangis  dan menangis..... ."

"Tak semua lelaki sama. Dani itu  pria yang baik, ia akan merawat hatimu.Nanti kalau kau sudah berumah tangga, sampaikan kepada lelakimu, bahwa hati wanita itu harus dirawat. Pikirannya harus dijaga  dengan cinta. Cinta itu harus dipupuk, bukan dibiarkan  layu dalam kesepian. Nanti cinta itu akan mati, dan dia tumbuh menjadi  sosok yang baru, sosok amarah....," ibundanya berbisik.

"Entahlah bu, mungkin aku jatuh hati pada yang lain, bukan Dani"

Angin malam bergulung di antara pepohonan dan sinar rembulan. Kepak burung malam terdengar membelah kabut. Mahadewi berjalan di antara kabut. Wangi bunga  berbaur dengan hawa dingin malam.

Mahadewi mengetuk pintu yang puluhan kali ia datangi. Dan wajah teduh itu membukakan pintunya.

"Aldra, aku menanyakan janjimu itu....,janji dan semua ungkapan cinta itu.... Aku ingin melihat bukti semua yang kau katakan... Temui dan cari aku, bukan di alam maya ini ....di alam yang sesungguhnya....," Mahadewi berbicara kepada  pria berusia 32 tahun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun