Mohon tunggu...
Petrik Matanasi
Petrik Matanasi Mohon Tunggu... -

Peziarah & Pemerhati Sejarah Nusantara. Asal Balikpapan. Kuliah sejarah 7 tahun di UNY Jogja. Kini tinggal Palembang. Bukan penulis handal, hanya saja suka menulis hal-hal yang humanis. Apapun yang saya tulis atau ucap, sulit sekali bagi saya untuk tidak Historis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Riwayat Kota Milik Balikpapaner

4 Maret 2013   02:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:22 8086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ibid., h. 73-74..

Pasukan Belanda di sekitar stasiun pompa itu sempat bertemu dengan petugas telegrafis Belanda yang berhasil melarikan diri dari tentara Jepang. Pukul 12.00 tanggal 23 januari, satu hari sebelum bertemu pasukan itu, petugas telegrafis itu ditangkap oleh serdadu Jepang. Rencananya, petugas telegrafis itu akan dibawa ke kota Balikpapan. Ketika pasukan Jepang yang menawannya menjadap serangan dari peleton KNIL. Petusa itu melarikan diri.  Kebenaranan cerita petugas telegrafis itu dibenarkan oleh pasukan KNIL yang berusaha mengintai stasiun pompa air Sungai Wain (Agus Suprapto, op. cit., h. 74-75).

Di Tarakan, pada bulan April 1942, bekas serdadu KNIL disana sudah dibebaskan. Mereka hanya dianggap sebagai korban kolonialisme Belanda di Indonesia.( Iwan Santoso, Tarakan “Pearl Harbour” Indonesia (1942-1945), Jakarta, Primamedia Pustaka, 2004. h. 28.)

Persatuan Djaksa-djaksa Seluaruh Indonesia, Peristiwa Sultan Hamid II,Jakarta, Fasco Jakarta, 1955, hlm. 1-10. Sultan Hamid diawal kemerdekaan RI pernah menjadi Menteri Negara (tanpa portofolio) RIS yang terlibat dalam kudeta Westerling di Bandung dan Jakarta—setelah kudeta itu gagal, Sultan Hamid di adili dan dipenjara selama 10 tahun.

Agus Suprapto, Perang Berebut Minyak: Peranan Strategis Pangkalan Minyak Kalimanatan Timur dalam Perang Asia Pasifik 1942-1945, Samarinda, Lembaga Pariwara kalimantan Timur, 1996, h. 75-76.

Sinar Baroe, 4 Juni 1943

Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan Timur, terbitan Proyek Penelitian Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1978. h. 76.

Agus Suprapto, op. cit., h. 199.

Pewarta Perniagaan, 23 Juni 1942

Pengakuan seorang wanita tua yang semasa perang pasifik dipaksa menjadi pemuas nafsu serdadu Jepang di Balikpapan dalam acara televisi Saksi Mata, edisi Jugun Ianfu yang ditayangkan di TV 7 pada 22 Desember 2007 pukul 21.30 malam.

Sinar Baroe, 26 Maret 1943).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun