Mohon tunggu...
Mas Gunggung
Mas Gunggung Mohon Tunggu... Penulis -

Selamat menikmati cerita silat "Tembang Tanpa Syair". Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tembang Tanpa Syair - Jagad Tangguh - Bagian 25

16 April 2017   19:08 Diperbarui: 17 April 2017   04:00 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Aji sudah menganggapmu sebagai saudara seperguruannya maka akupun tidak akan sungkan lagi terhadapmu anak muda. Adakah hal yang ingin kau tanyakan dan menjadi keragu-raguanmu?", lanjut kakek tua itu menjelaskan.

Kakek tua itu seperti tahu isi hatiku. Memang ada banyak sekali hal yang ingin kutanyakan. Melihat kesempatan ini aku tidak akan melewatkannya sedikitpun.

Sebelum memulai pertanyaan, aku membungkuk hormat.

"Terima kasih kek dan mohon maaf atas kelancanganku. Begini, ketika aku mengerahkan Raja Sampun dengan sekuat tenaga namun hasilnya tidak seperti yang kuharapkan meskipun juga tidak jelek-jelek amat. Akan tetapi saat kulihat Aji juga mengerahkan ilmu ini kok ya aku melihatnya tidak sekeras seperti yang kulakukan? Dimana kekeliruanku kek?", tanyaku kepada kakek tua itu.

"Hmm... begitu ya? Terhadap apa Raja Sampun itu kau kerahkan anak muda?", tanya kakek tua itu kepadaku.

Tanpa banyak bicara, aku melihat Aji menyerahkan sebatang ranting pohon yang terkena Raja Sampun milikku dan milik Aji. Ia menyerahkannya sambil menunduk. Sungguh terasa penghormatan murid kepada gurunya.

Kakek tua itu kemudian menerima sepotong ranting dengan tangan kanannya kemudian mengamati ranting tersebut.

"Hmmm... Pantas... Begitu ya... Aku mengerti...", ucap kakek tua itu sendirian sambil mengamati ranting dari ujung ke ujung.

"Anak muda, ketahuilah bahwa hasil akhir bisa saja sama meskipun berjalan dengan proses yang berbeda. Menyambungkan ranting yang patah tidak hanya bisa dilakukan dengan ilmu Raja Sampun melainkan juga bisa dengan ilmu-ilmu yang lain. Bahkan dengan pemahaman tertentu tanpa memahami ilmu-ilmu khususpun bisa dilakukan.

Anak muda, apa dasarnya ranting ini kau sambungkan dengan Raja Sampun?", tanya kakek tua itu kepadaku.

Aku menunduk hormat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun