Mohon tunggu...
Mas Gunggung
Mas Gunggung Mohon Tunggu... Penulis -

Selamat menikmati cerita silat "Tembang Tanpa Syair". Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tembang Tanpa Syair - Jagad Tangguh - Bagian 14

4 Agustus 2016   17:17 Diperbarui: 4 Agustus 2016   17:24 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Benar, bukankah seperti itu memang adanya?", jawabku.

"Secara kaidah bahasa memang benar, semua yang 'dipangkon' mesti harus 'mati'. Namun dalam memahami kaidah tenaga juga harus menggunakan pemahaman itu. Semua tembang yang diakhiri dengan 'Pangkon' maka pada saat pengerahan tenaga mesti harus dibuat 'mati tenaganya' atau 'berhenti'.

Sementara saat tenagaku berbenturan dengan tenagamu, kulihat tenagamu masih bersisa, belum sampai habis benar-benar. Hingga mudah sekali 'kumatikan'.

Dalam khasanah Jawa, semua tulisan yang menyertakan 'pangkon' maka harus dipahami dengan benar. 'Yen dipangkon, mati', dipahami secara kaidah tenaga bukan sekedar dibaca...", jawabnya dengan gamblang.

DHEG!

Dada ini bagai dipalu godam. Aku mengerti benar penjelasan Danang. Nampak sepele, namun sebenarnya kekeliruan itu menyebabkan perbedaan menang kalah yang jelas. Aku memejamkan mata, mengingat kembali Bab Tenaga, terutama pada tembang-tembang yang memiliki 'pangkon'.

Tanpa sadar aku larut dalam ingatanku, ada beberapa bagian pada Bab Tenaga yang memiliki sifat seperti yang dijelaskan Danang. Tanganku bergerak ke kanan dan kekiri, kadang memutar, kadang mendorong keras, kadang mendorong pelan.

Kemudian aku membuka mataku.

"Aku mengerti...", ucapku.

"Aku harus mencobanya...", ucap Danang dengan bersemangat. Ia langsung berdiri dan menyiapkan gerakan pembuka jurus pertama dari Bab Jurus.

Tanpa menunggu lama, akupun langsung berdiri. Semangatku kembali lagi, bahkan berkali-kali lipat dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun