"Baiklah kalau begitu. Akan kulihat sejauh mana penguasaanmu terhadap ilmu Sosro Birowo...", ucap laki-laki itu dengan santai.
"Keluarkan seluruh kemampuanmu...", jawabku dengan penuh percaya diri.
Sosro Birowo, sesungguhnya merupakan jenis keilmuan yang umum dimiliki oleh perguruan-perguruan di Tanah Jawa. Memiliki kekhasan dalam bentuk serangan puncak menggunakan sisi telapak tangan. Memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi dalam penyatuan fokus dan tenaga pada bagian tersebut. Terdiri dari dua bagian yakni Bab Tenaga dan Bab Jurus. Bab Tenaga harus dikuasai terlebih dahulu oleh siapapun yang melatihnya barulah kemudian belajar Bab Jurus yakni suatu rangkaian gerak yang dilandasi dengan tenaga Sosro Birowo.
Aku segera melangkah cepat ke arah pemuda itu sambil mengeluarkan rangkaian gerak Sosro Birowo. Pemuda itu kemudian melakukan hal yang sama.
Pemuda itu melepaskan serangan berupa dorongan telapak tangan terbuka dengan kaki kanan melangkah jauh, sementara aku melakukan hal yang sama. Kedua telapak tangan kami berbenturan dengan keras.
Tubuhku terdorong satu meter ke belakang sementara pemuda itu tetap tegak ditempatnya. Aku sangat terkejut. Telapak tanganku terasa agak nyeri. Meskipun belum sampai menggangguku namun benturan itu benar-benar membuatku menjadi lebih waspada.
Pemuda itu tersenyum ringan. Aku menjadi sedikit sebal dengannya. Nampaknya ia sangat meremehkanku.
"Mari kita lanjutkan...", ucap pemuda itu dengan tenang.
Ia kemudian terlihat menarik kaki kanannya kebelakang, lalu mengangkat lutut kirinya depan dada sambil memutar pergelangan telapak tangan kanannya samping pinggang. Aku paham, ia sedang mengerahkan gerakan kedua dari Bab Jurus pada Sosro Birowo. Aku segera melakukan hal yang sama, kali ini kukerahkan tujuh bagian tenaga. Gerakan kedua ini akan membagi tenaga menjadi dua bagian. Satu bagian dipergunakan untuk menyerang, dan satu bagian dipergunakan untuk bertahan. Namun tenaga yang dipergunakan untuk bertahan ini apabila terdapat peluang untuk menyerang lanjutan maka bisa diarahkan untuk menjadi serangan beruntun. Kemampuan membagi dua bagian tenaga ini memang tidak mudah untuk dilatih. Dulu aku baru berhasil melatih gerakan kedua ini setelah setahun penuh.
"Bersiaplah...!", ucapku dengan serius sambil membentuk posisi gerakan yang sama.
Dengan cepat aku langsung melangkahkan kaki kiri disusul kaki kanan sambil tangan kanan kudorongkan kedepan. Pemuda itu melakukan hal yang sama.