Â
***
Â
BHLAAR!
Benturan kedua tangan kami menimbulkan bunyi yang cukup memekakkan telinga.
"Tidak percuma kau menyandang pewaris keilmuan Perguruan Awan. Tenagamu lumayan besar juga", ucapku dengan bersemangat.
Lelaki muda didepanku tidak menyahut, namun ia justru menggeser kakinya ke belakang dengan kedua tangannya ditarik kesamping pinggang.
"Jangan lengah, aku akan mengeluarkan Sosro Birowo!", ucap laki-laki muda itu.
"Kau kira hanya kau saja yang menguasai Sosro Birowo! Aku juga menguasainya...", jawabku dengan penuh semangat. Kedua mataku memandang tajam sosok laki-laki muda didepanku ini.
Usia kami tidak terpaut terlalu jauh, dan saat ini kami masih saling mengukur kemampuan masing-masing.
Laki-laki muda itu kemudian menarik tangannya dan kembali berdiri santai.