Mohon tunggu...
Mas Gunggung
Mas Gunggung Mohon Tunggu... Penulis -

Selamat menikmati cerita silat "Tembang Tanpa Syair". Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tembang Tanpa Syair - Jagad Tangguh - Bagian 6

14 Juli 2016   14:42 Diperbarui: 14 Juli 2016   14:48 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Paman, aku terpaksa akan menghentikanmu ... ", jawabku tenang.

Perlahan kujulurkan tangan kananku ke depan. Telapak tanganku mengarah kebagian batang pohon bekas dihantam oleh Pasir Besi laki-laki paruh baya itu. Kupancangkan niatku dengan kuat, lalu secepatnya kudeteksi getaran energi Pasir Besi yang masih menempel di batang pohon itu. Setelah kudapatkan frekwensinya, secepatnya kutarik dengan kedua tanganku lalu kusalurkan pada kedua ujung jari tanganku yakni telunjuk dan jari tengah. Aku langsung membungkuk dengan menekuk kaki kanan hingga lututku menyentuh tanah. Setelah itu segera kuhunjamkan kedua ujung jariku ke dalam tanah. Ujung jariku masuk satu ruas ke dalam bumi.

Laki-laki paruh baya tiba-tiba itu menjerit.

"Aaaakkh!!!", jeritnya menyayat.

Tubuhnya kemudian limbung dan terhempas keras menghantam Tanah.

Ia mencoba bergerak dan bangkit. Tapi tidak bias.

Sekeras apapun usahanya, tetap saja gagal.

Kutancapkan lebih dalam lagi hunjaman jari-jari tanganku hingga masuk sepenuhnya tiga ruas. Laki-laki itu kembali menjerit. Lalu terdiam.

Diam. Tidak bangun lagi.

Kedua jari-jari tanganku masih masuk kedalam tanah seluruhnya. Lalu kulepaskan semua serapan getaran energi Pasir Besi miliknya ke dalam bumi.

"Maafkan aku paman... Aku sebenarnya tidak ingin mengerahkan pemunah Pasir Besi. Tapi paman memaksaku...", ucapku lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun