Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Kinerja di Ujung Tahun, Seberapa Pentingkah?

30 Desember 2023   14:02 Diperbarui: 30 Desember 2023   14:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumen Pribadi

Oleh : Marzuki Umar, M. Pd. 

Suatu sore, tepatnya Kamis 28 Desember 2023, penulis pergi menikmati panorama laut bersama dua orang cucu, Syifwa dan Saira. Guna menghilangkan kepenatan dan mendatangkan kepuasan bagi kedua kesayangan itu, penulis mencoba mengalokasikan pencinta laut itu ke Pantai Laut Jangka-Peusangan. 

Sambil duduk dan menikmati indahnya laut, hati penulis mengundang tanya. "Ini kan akhir tahun, apa ya yang cocok untuk ditulis? Manakah yang lebih bermakna antara 'Harapan dan Penilaian' akhir tahun seperti ini? " Kedua pertanyaan ini tak langsung terjawab. 

Pikiran terus menerawang. Tak lama kemudian, jawaban terus terwujud. Suatu bisikan menjelma. Keduanya perlu direalisasikan, tinggal waktulah yang menentukan. Sekalipun saat itu tak langsung dibangkitkan saat itu. 

Lambat tapi pasti. Setelah menunaikan ibadah magrib dan isya, penulis mengingat kembali dua masalah yang muncul saat di pantai. Ketika itu, memastikan penuntasan salah satu daripadanya, sementara satu lagu untuk esok. Akhirnya, terukirlah sebuah puisi yang berjudul "Anugerah Laut", yang saat ini telah tertoreh di laman Kompasiana.com.

Telat tapi pasti. Guna menghasilkan informasi yang berfaedah, selain puisi itu, masalah evaluasi kinerja sangat penting diutarakan. Mengapa demikian? Sebagaimana dimaklumi bahwa evaluasi termasuk salah satu program yang mesti dilaksanakan oleh siapa pun. Tanpa dibarengi dengan evaluasi, maka eksistensi kinerja terkesan jalan di tempat. Baik yang bersifat pribadi maupun bersama. 

Berbagai profesi di dunia ini tentu diawali dengan perancangan program, baik program pengadaan dan pelaksanaan maupun program penilaian. Dengan adanya program yang jelas, akan memudahkan pula pengelolaannya. Sebaliknya, jika programnya buram, otomatis mengaktualisasikannya juga akan sulit. Bahkan, hasilnya tidak maksimal. 

Tentu, semua pihak berharap agar setiap program berhasil dengan baik, baik program pribadi maupun program organisasi atau kelompok. Program demi program tersebut tidak hanya dijalankan secara sekejap mata saja tetapi juga harus dilalui berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun lamanya. Dalam perjalanan yang begitu lama, tentu ada yang berhasil dan tidak sedikit program yang gagal. 

Setelah program pengadaan dan program pelaksanaan telah dikonkretkan, evaluasi kinerja perlu dijalankan dengan tepat. Untuk itu, mesti diarahkan kepada kedua program dimaksud. Bila tidak, kita tidak memahami sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dan program mana saja yang masih terpuruk.

Jika kita cermati dengan baik, jangka waktu program pribadi di luar dinas umumnya tak menentu. Sedangkan untuk organisasi atau dinas, jangka waktu pelaksanaannya satu tahun. Bedanya adalah antara lembaga pendidikan dengan dinas lainnya. Untuk pendidikan, pelaksanaan evaluasinya dilakukan dua kali (dua semester) dalam setahun. Yang jelas, kesemuanya itu seharusnya tidak terlepas dari evaluasi kinerja. 

Bagaimanapun kondisi program-program yang telah dijalankan selama setahun atau satu semester tidak boleh dianggap enteng. Semua kinerjanya perlu dievaluasi. Lantas..., siapa yang seharusnya melakukan evaluasi kinerja? Seberapa pentingkah evaluasi kinerja itu perlu dilaksanakan, baik bagi pribadi maupun bagi organisasi?

 Untuk mendeskripsikan jawaban atas pertanyaan tersebut, uraian berikut dapat memberi gambaran ke arah tersebut. Dengan gambaran ini, sedikitnya akan menjadi pemahaman dan pengetahuan terhadap eksistensi evaluasi kinerja dalam kehidupan. 

Pengertian Evaluasi Kinerja

Sebelum kita melangkah pada pentingnya evaluasi kinerja, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu hal-hal yang yang berkaitan dengan proses tersebut. Salah satu di antaranya adalah pengertian evaluasi kinerja. 

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dalam sebuah perusahaan untuk mengevaluasi dan mengomunikasikan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan dengan cara membandingkan hasil pekerjaannya dengan seperangkat standar yang telah dibuat dalam suatu periode tertentu yang digunakan sebagai dasar pertimbangan suatu kegiatan. hhtps://www.kajianpustaka.com. Diakses 29 Desember 2023, pukul 22.00 WIB. 

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa penilaian kinerja itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang digerakkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melihat dan memberitahukan tingkat keberhasilan pelaksanaan program berdasarkan kriteria yang telah dirancang. Tujuannya adalah sebagai bahan perbandingannya. 

Untuk memperoleh hasil yang optimal, pihak terkait akan menggunakan metode atau trik tersendiri. Dalam hal ini sang evaluator harus memiliki wawasan yang luas terhadap program kerja yang menjadi tanggung jawabnya. 

Pelaksanaan Evaluasi Kinerja

Kapankah kira-kira pelaksanaan evaluasi kinerja itu dilaksanakan? Seperti diketahui bahwa implementasi program telah diaplikasikan sebelumnya secara bertahap. Pengendalian terhadap tataran demi tataran program tersebut tentu bervariasi. Bagi diri pribadi, muhasabah bisa digagaskan setiap usai melaksanakan suatu pekerjaan dan juga bisa diluncurkan per bulan atau per tahun. 

Seterusnya, bagi tenaga pendidik hal itu dapat dilancarkan di akhir semester dan di akhir tahun pembelajaran. Sedangkan bagi pemegang kekuasaan, yang biasanya digelar sebagai Kepala, Ketua, Komandan, Direktur dan istilah lainnya dapat meluncurkan evaluasi kinerja di penghujung tahun. 

Dengan begitu, semua persoalan dapat dikendalikan secara nyata. Apabila hal demikian tidak diawasi dengan bijak, maka dikhawatirkan akan ada program-program tertentu  atau sisi-sisi lainnya yang tidak terjamah. 

Pentingnya Evaluasi Kinerja

Banyak orang yang melancarkan wacananya dengan penuh semangat. Namun, tidak sedikit juga yang lupa bahkan tidak punya niat sama sekali untuk menelisik atau menilai terhadap sesuatu yang telah dikerjakan tersebut. Seolah-olah semua yang telah diamalkan itu sudah bagus. Padahal, betapapun planing telah dijalankan, yang menurutnya sudah baik, tapi yakinlah bahwa di balik keberhasilan pasti ada kegagalannya. 

Rasanya perlu kita renungkan bahwa setiap insan itu adalah pemimpin yang harus bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya, termasuk kepada diri sendiri. Untuk itu, mesti adanya evaluasi. Tujuannya adalah capaian keberhasilan secara prima. Dalam hal ini ada beberapa manfaat atau kepentingan yang bisa dicapai. 

Pertama, akan memahami mana yang telah berhasil dan mana pula yang belum. Untuk agenda yang sudah berhasil akan selalu diawasi dan dipertahankan sekaligus ditingkatkan ke arah yang lebih menguntungkan lagi. Sedangkan untuk agenda yang belum berhasil harus segera diperbaiki.

 Hal ini bisa jadi dari segi strategi, implementasi, pelayanan, penampilan, pengelolaan, sikap dan gaya dan sebagainya. Itu semua dapat dijabarkan dengan adanya standar oprasionalnya. 

Apabila semua itu telah didapatkan maka upaya perbaikan akan mudah dilakukan. Mengapa begitu? Hal tersebut jelas karena setiap rencana telah mempunyai garis haluannya. Manakala produk dari recana itu meleset dari garis haluan, menandakan rencana tersebut telah gagal atau kurang maksimal. Kita akan dapat memahami dari celah mana yang mesti ditangani dengan bijak, sehingga perubahan segera diusahakan. 

Kedua, mengetahui keberadaan persona. Ini merupakan faktor utama yang perlu dievaluasi. Bagi tenaga pendidik wajib memahami keberhasilan pembelajaran dan pendidikan yang telah dijalankan selama satu atau dua semester. Pantauannya harus dua sisi, yaitu dirinya dan peserta didik. 

Jika kelemahan terdapat pada dirinya, strategi apa yang musti dibangun untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Begitu jua kelemahan dari pihak peserta didik, pendidik akan dapat mencari serta mereproduksi langkah-langkah positif guna mencapai tujuan yang diharapkan. 

Dapat kita gambarkan di sini bahwa keberadaan anak didiknya itu sangatlah beragam. Hal itu baik dari segi asal usul, perhatian, kemauan, tingkat pemahaman, termasuk ekonomi orang tuanya dan lain sebagainya pasti berbeda. Dengan adanya pemahaman yang tangguh terhadap peserta didik, pelaku pendidikan ini akan dapat mensiasati berbagai kebutuhan mereka dengan baik. 

Sementara itu, bagi pimpinan organisasi mana pun harus mengetahui dan meresapi betul akan kinerja bawahannya. Berhasil tidaknya team work di dalam menjalankan roda organisasinya itu perlu diselidiki sekaligus direvisi secara oraganisatoris.

 Maaf, tidak bermaksud menggurui tatapi sekadar mengingati. Nah..., bila team worknya berhasil membawa organisasi yang dipimpinnya itu ke ranah prestasi yang gemilang, tidaklah rugi jika diberi penghargaan yang sepantasnya. 

Mengapa? Ini dikarenakan keberhadilan bawahan adalah keberhasilan pimpinan jua. Sekali lagi maaf, surprise ini yang sulit atau jarang dilakukan. Padahal, sikap ini adalah bagian penting dari sebuah manajemen untuk memicu semangat kerja bawahan sehingga dapat menggapai hasil yang maksimal ke depan. 

Selain itu, segala kelemahan yang terukir pada diri bawahan janganlah dicibir kan. Ingatkah, bahwa mereka juga adalah makhluk baharu yang memiliki kelebihan serta kekurangannya. Jika kekurangan itu terjadi pada salah satu karyawan, pembinaan sebaiknya dirawat secara person juga, jangan secara kolektif. Kiatnya pasti ada pada diri direktur atau pimpinannya. Namun, apabila kesalahan atau kelemahan terjadi secara betjamaah, maka pembinaannya dapat digelar secara umum, misalnya dalam rapat rutin.

Kembali lagi pada kelemahan pribadi sebagaimana dinyatakan bagian sebelumnya. Mengapa binaannya harus tersendiri? Ketahuilah bahwa cara pandang kita sungguh berbeda dalam menyikapi permasalahan. 

Walaupun bawahan dimaksud nyata-nyata salah, tidaklah dikuliti di depan rekan-rekannya karena dengannya akan menambah beban mental dan malu dengan rekan-rekannya itu. Camkanlah..., bagaimanapun lemahnya seseorang pasti ada powernya. Begitu juga dengan bawahan atau karyawan, lemah di satu sisi hebat di sisi lain. 

Contoh dekat yang dapat kita amati bersama misalnya masalah kedisiplinan. Memang  masalah disiplin ini cukup rentan. Anehnya, seakan-akan yang namanya "disiplin" adalah barang baru dan langka dalam kehidupan. Dengannya, sebagian sosok menganggap remeh terhadap disiplin. Ini adalah suatu kefatalan disebabkan disiplin itu salah satu faktor penting yang dapat membawa seseorang atau kelompok ke jalur keberuntungan. Jika kepongahan ini tejadi, pimpinan tidak boleh diam, revisi harus segera diundangkan. 

Ketiga, dapat menambah daya atau energi. Dengan berhasilnya pelaksanaan evaluasi kinerja, maka penambahan daya atau energi dapat dilakukan secara terarah. Kelemahan atau kekurangan secara pribadi akan dapat melakukan kolaborasi jejaringan ilmu. Kita dapat belajar pada siapa saja yang memiliki ilmu lebih daripada kita sendiri. Yang penting ilmu tersebut relevan dengan bidang kita.

 Dalam hal ini, kita tidak mesti menaruh malu untuk belajar sama orang lain. Sekalipun usia kita mungkin lebih tua, jika yang kita dekati mempunyai ilmu yang melejit, apa salahnya jika pencerahannya kita manfaatkan. Apalagi dalam hal belajar tak mengenal gengsi. 

Untuk tenaga kerja atau tim, ini sebaiknya dibekali energinya itu dengan berbagai pelatihan atau penataran. Hal ini tidak boleh pilih kasih atau pandang bulu. Siapa pun dia harus diberi kesempatan.  Dengannya pula akan mengubah sikapnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna bagi dirinya dan organisasinya. 

Keempat, refreshing bersama. Kejenuhan merupakan gejala jiwa yang tidak bisa kita elak. Dengan adanya evaluasi, kita akan menemukan jiwa-jiwa yang jenuh terhadap pekerjaannya itu. Terlebih, dewasa ini karyawan dibebani dengan segudang administrasi yang mesti dituntaskan siang dan malam bagaikan bukan zaman komputerisasi. 

Guna dapat menghalau kejenuhan itu salah satu solusinya adalah refreshing. Hal tersebut tidak mesti mewah tetapi refreshing singkat di tempat terdekat dan menyenangkan pun dapat digelar secara bersama-sama. Terlebih dalam mengisi masa liburan. 

Memang, hal ini telah ada yang melakukan tetapi juga masih ada yang tidak menaruh perhatian sedikitpun dengan dalih ekonomi. 

Kelima, menemukan jati diri. Pepatah jadul tentu masih terngiang pada diri kita, yaitu : Semut di seberang lautan kelihatan, gajah di pelupuk mata tiada kelihatan. 

Dengan ikhlasnya mengadakan evaluasi kinerja, kita juga akan menemukan jati diri masing-masing. Ini amatlah penting sebab dengannya kita akan memahami secara konkret segala fenomena jiwa kita sendiri. 

Dalam hal ini, kita perlu ego dan menutup mata pada diri sendiri. Jika memang kurang, telitilah apa saja kekurangan itu. Namun, jika lebih bagaimana pula kita manfaatkan kelebihan tersebut. 

Nampaknya, tidak seorang pun yang super tapi juga drop. Sehingga, denga tau kelemahan akan segera mewujudkan perbaikan yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 

Kiranya itulah sekelumit bahasan tentang evaluasi kinerja yang perlu kita pahami dan kita lalui dengan baik. 

Kesimpulan

Melaksanakan suatu program adalah suatu keharusan dan mengevaluasinya adalah suatu kebutuhan yang wajib dikreasikan. Kalaukah di zaman kini begitu banyak permasalahan, bagaimana dua atau lima tahun mendatang. Program harus jelas evaluasi sesuatu yang pantas. 

Merancang dan merealisasikan program itu penting tetapi melaksanakan evaluasi kinerja itu lebih penting. 

Semoga menjadi berkah...! 

Penulis adalah : Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun