Pada tahun 2021, ia menonton acara I-LAND, sebuah program survival idol, dan salah satu kontestan yang menginspirasi adalah Jay dari grup ENHYPEN. "Jay, yang awalnya suaranya tidak sebagus sekarang, selalu berusaha untuk menunjukkan kemampuannya, terus berusaha tanpa henti, dan tidak takut untuk mengambil peluang.Â
Meskipun hampir dieliminasi, karena tekadnya yang kuat, ia akhirnya berhasil debut" ungkap Anita. Melihat perjuangan Jay, Anita merasa sangat terinspirasi dan termotivasi untuk tidak menyerah, bahkan ketika menghadapi banyak tantangan.
Dari segi non-akademik, ia pernah menjadi staf departemen akademik dan profesi BEM Kemafar UNPAD pada tahun 2021. Saat itu, ia memegang departemen akademik dan profesi. Sebelumnya, saat SMP dan SMA, ia sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan kepanitiaan atau BEM. Namun, entah kenapa, saat kuliah ia merasa ingin mencoba keluar dari zona nyaman dan memperluas pengalaman. Selain itu, pada tahun 2022, ia juga berkesempatan untuk menjadi Duta Kampus, mewakili Fakultas Farmasi di ajang tingkat Universitas. Meskipun ia belum memenangkan ajang tersebut, menjadi Duta Kampus merupakan salah satu tujuan yang telah ada dalam bucket list-nya, dan ia merasa bangga bisa mencapainya.
Anita biasanya membuat semacam semester planner untuk merencanakan hal-hal yang ingin dicapainya. Misalnya, ia ingin menjadi Duta Kampus, meskipun tahun tersebut belum ada kesempatan, namun ia sudah merencanakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, seperti mengikuti lomba, aktif dalam kepanitiaan, dan berbagai kegiatan lainnya.
Selain itu, ia juga berhasil meraih gelar Best Duta Literasi Pendidikan Indonesia pada tahun 2023, untuk batch kedua. Pencapaian ini menambah daftar prestasi yang ia raih, berkat perencanaan dan usaha yang konsisten. Di tahun 2024, ia memutuskan untuk membuka mentoring. Sebagai seorang fresh graduate apoteker, ia ingin tetap produktif sambil mencari peluang kerja.Â
Selain ingin menghasilkan uang, ada alasan yang lebih kuat di balik keputusannya tersebut. Selama mengikuti lomba S1, ia tidak memiliki mentor dan semuanya ia jalani dengan trial and error.
 Jika ia menang, itu murni hasil usahanya sendiri tanpa bantuan orang lain. Ia ingin memberikan pengalaman berbeda bagi mahasiswa farmasi yang ingin ikut lomba, agar mereka tidak merasa kebingungan dan bisa mendapatkan arahan yang jelas.
Alhamdulillah, setelah membuka mentoring, ia telah membimbing peserta dalam beberapa lomba, seperti lomba poster dan yang paling penting, Patient Counseling Competition. Sejauh ini, beberapa peserta yang ia mentor berhasil meraih prestasi, seperti juara 1, juara 2, dan tembus babak final. Ada juga seorang mahasiswa baru (maba) yang mengikuti lomba tingkat pemula di UI pada semester 1 dan berhasil meraih Juara 2. Ia merasa sangat bangga dengan pencapaian tersebut, karena bisa melihat langsung perkembangan peserta yang ia bimbing.
Sebenarnya, ia tidak hanya merasa bangga kepada mentee-mentee yang menang, tetapi juga kepada semua mentee-nya. Kebanyakan dari mereka baru pertama kali mengikuti lomba, jadi ia sangat menghargai usaha mereka. Ia selalu menanamkan kepada mentee-nya bahwa mengikuti mentoring tidak menjamin kemenangan, tetapi yang terpenting adalah mereka mendapatkan arahan yang jelas.Â
Yang lebih penting lagi, mereka sudah berani mencoba. Menurutnya, mencoba memberikan kemungkinan untuk berhasil, sementara jika tidak mencoba, tidak ada peluang sama sekali untuk berhasil.Â
Ia merasa bahwa hanya dengan berani mencoba, itu sudah sangat luar biasa, meskipun mungkin belum berhasil. Ia selalu mengingatkan mereka untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Karena Anita sendiri baru meraih kemenangan di lomba kelima yang ia ikuti. Jadi, ia mengajarkan kepada mentee-nya untuk tidak mudah menyerah dan terus belajar dari setiap pengalaman.