Membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima dan memahami suatu informasi.
Melakukan hal yang sama berulang kali, misalnya membuka pintu berulang kali. Mereka melakukan itu untuk meredakan rasa cemas atau sekadar merasa nyaman dengan hal tersebut.
Merasa kesal dan cemas ketika menghadapi situasi yang masih asing, misalnya saat berada di keramaian atau bertemu orang baru.
Artikel ini dibuat dan diterbitkan oleh Siloam Hospitals, baca selengkapnya di: *https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/autisme-adalah*
Belajar abstrak, yaitu proses belajar menggunakan berbagai cara berpikir abstrak untuk memecahkan masalah yang tidak nyata.
http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan%20Pembelajaran.pdf
Salah satu keterbatasan yang dimiliki oleh anak autis yaitu keterbatasan dalam kemampuan bahasa dan koknitifnya, karena keterbatasanya tersebut menyebabkan anak autis mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata yang diucapkan orang padanya, terutama kata-kata yang bersifat abstrak.
Jadi dalam mengajarkan suatu konsep kepada anak autis mulailah dari kegiatan-kegiatan yang bersifat konkrit, disini anak akan mengalami, mencobakan, dan melakukannya secara langsung, dengan melibatkan anak secara langsung diharapkan anak tersebut akan mudah memahami kata-kata tersebut.
- Hasil wawancara :
Kepala sekolah (Ibu Hefrina, S.Psi)
Hambatan pada anak Autis adalah interaksi dan komunikasi
- Dalam memahami hal yang konkrit anak autism juga mengalami kesulitan, apalagi untuk yang abstrak.
- Untuk itu penting mengajarkan hal konkrit terlebih dahulu, mulai dari mengenalkan benda yang konkrit, melakukan langsung (berpengalaman langsung) agar anak bisa mengerti apa yang dimaksud.
- Membiasakan berkomunikasi 2 arah, yang awalnya menirukan, sampai akhirnya anak memahami sedikit demi sedikit dan akhirnya.
- Â
- Analisis eksplorasi penyebab masalah