"Hujan selalu membawa kita kembali ke kenangan," kata Kiran, tersenyum.
"Iya," jawab Tara. "Tetapi sekarang, hujan membawaku ke kamu."
Kiran menatapnya dengan penuh cinta, dan Tara tahu bahwa ini adalah cinta yang tulus---cinta yang tidak terhalang oleh masa lalu, tetapi dibangun di atas fondasi yang kuat dan penuh harapan.
Musim hujan berlalu, dan cinta mereka semakin tumbuh. Tara belajar untuk mencintai Kiran dengan sepenuh hati, tanpa bayang-bayang masa lalu. Ia merasa hidupnya semakin berwarna, setiap momen yang dilalui terasa begitu berarti.
Suatu malam, saat mereka duduk bersama, Kiran menggenggam tangan Tara. "Aku ingin kita merayakan cinta kita," katanya.
"Tentu, bagaimana caranya?" tanya Tara, penasaran.
Kiran tersenyum lebar. "Aku ingin mengajakmu ke tempat yang spesial. Tempat di mana kita bisa merayakan kebersamaan kita."
Beberapa hari kemudian, Kiran membawa Tara ke sebuah pantai yang indah. Di sana, mereka bermain di bawah hujan, merasakan kebebasan dan cinta yang tak terbatas.
Saat hujan mulai reda, Kiran berlutut di depan Tara, mengeluarkan cincin dari saku. "Tara, maukah kamu menikah denganku?"
Tara terkejut, air matanya menggenang. "Ya, aku mau!"
Keduanya berpelukan di bawah hujan, merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Di tengah hujan yang lembut, mereka berjanji untuk saling mencintai selamanya.
Beberapa bulan setelah pertunangan mereka, Tara dan Kiran merayakan pernikahan mereka dengan sederhana namun penuh cinta. Hujan turun dengan lembut saat mereka mengucapkan janji suci, seolah alam merestui cinta mereka.
Tara tahu bahwa perjalanan cinta tidak selalu mudah, tetapi ia yakin dengan langkah yang diambilnya. Kini, ia tidak hanya mencintai Kiran, tetapi juga mencintai kehidupannya yang baru, di mana setiap hujan membawa berkah dan harapan.