Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Hikayat Cinta dalam Hujan

21 Oktober 2024   15:48 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kiran mendesah, merasa putus asa. "Aku tidak ingin memaksamu, Tara. Tapi aku juga tidak bisa melihatmu tersiksa seperti ini. Kamu berhak bahagia."

"Aku hanya butuh waktu," jawab Tara, suaranya lemah.
Beberapa minggu kemudian, Tara pergi ke kafe tempat mereka pertama kali bertemu. Hujan turun dengan lebat, dan saat duduk di sudut kafe, ia mulai merenungkan semua yang terjadi. Ia merasa seolah hidup dalam dua dunia---dunia di mana Aditya adalah cinta sejatinya dan dunia di mana Kiran memberinya harapan baru.

Sambil menyesap kopi, Tara merasa ada suara kecil di dalam hatinya yang berkata untuk bergerak maju. Namun, perasaan bersalah selalu menghantuinya, menahan langkahnya. Saat itu, ia melihat Kiran masuk ke kafe. Wajahnya tampak basah kuyup, tetapi senyumannya tetap bersinar.

Tara terkejut melihat Kiran berlari menuju meja. "Kamu di sini!"

"Iya," jawab Tara, berusaha tersenyum meski hatinya terasa berat.

Kiran duduk di depan Tara dan mengamati wajahnya. "Aku sangat khawatir. Kenapa kamu menghindar?"

"Tapi aku tidak bisa bersama kamu seperti ini," jawab Tara.

Kiran menggenggam tangan Tara, memandang dalam-dalam. "Tara, aku tidak ingin mengubah perasaanmu. Tapi jika kamu merasa tidak siap, katakan saja. Aku akan menghormatinya."

Tara menatap mata Kiran yang penuh harapan. Di dalam hatinya, ada perasaan campur aduk---cinta, kebingungan, dan penyesalan. "Kiran, aku merasa bingung. Aku tidak tahu harus bagaimana."

Kiran menarik napas dalam-dalam. "Jika kamu butuh waktu, ambil saja. Aku tidak akan pergi ke mana-mana. Tapi jika kamu ingin kita mencoba, aku ada di sini."

Saat Kiran berkata begitu, Tara merasakan ketulusan dalam suaranya. Ia merindukan perasaan bahagia yang dibawa Kiran ke dalam hidupnya. "Aku ingin mencoba," ungkapnya pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun