Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mata Ame

16 Februari 2023   20:42 Diperbarui: 16 Februari 2023   20:44 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Minumlah sopi-mu," katanya lagi.

Aku hanya tersenyum sambil minum.

Senja mulai turun. Saatnya aku pamit pulang. Ame hanya mengangguk pelan.

                                                                                                                        ***

                           Aku duduk sambil menikmati kopi saat hujan mulai berhenti. Awan-awan beriring di sudut langit. Pemandangan yang aduhai, lengkung pelangi menghiasi langit. Sungguh indah. Itulah kampungku, penuh warna dan keindahan yang tiada dua.

Kopiku hampir habis. Terdengar suara ketukan pintu. Aku beranjak dari kursi dan segera membukakan pintu.

"Ine," sapaku.

Wajah perempuan tua itu nampak keriput. Usianya sudah senja. Ekspresinya lain sekali sore itu. Ia nampak layu.

"Tolong bantu cari Ame, dia belum pulang," katanya.

                 Ine mulai menangis kecil. Sudah banyak tetangga yang berkumpul. Menurut ine, ame tidak pulang sejak pagi. Biasanya ia pulang memasak sadapan niranya untuk diolah menjadi sopi. Kami pun sepakat mencarinya di kebun, tempat pohon enau yang disadapnya. Aku dan beberapa tetangga menyusuri jalan setapak kecil. Kami harus menyalakan senter untuk menerangi jalan.

                       Aku gemetaran. Pandanganku tak lepas dari sosok yang tergantung di pohon enau. Ame-ku yang malang. Cepat-cepat salah seorang melepaskannya. Aku tak habis pikir, sesadis itu ame mengakhiri hidupnya. Ine Marta pingsan. Aku dan lainnya membopong ine.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun