"Mungkin itu, Si Agus, pebisnis cengkeh dari kampung sebelah," tebak ibu.
"Agus? Kenapa dia datang?" ayah penasaran.
"Bulan lalu, Ame pinjam uang, kurang lebih Rp 5. 000. 000."
"Kok Ibu tahu?" ayah heran.
Ibu hanya tersenyum. Maklum, ibu-ibu mahatahu!
Ayah menggeleng. Tahu benar ayah kalau begitu. Pasti uang untuk dikirim ke anaknya yang kuliah di Bali.
"Mau wisuda, Yah," lanjut ibu.
"Mudah-mudahan saja," kata ayah lagi.
"Kok Ayah seperti tidak percaya begitu?"
"Ya, ia, Bu. Ini sudah kesekian kalinya Ayah dengar kalimat begitu!" jawab ayah.
Ibu terdiam, seolah mengiakan perkataan ayah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!