Seiring pertambahan usianya, kegemaran Diargo beralih dari barang-barang elektronik ke aransemen musik. Diargo menggunakan aplikasi untuk mengaransemen musik kesukaannya. Guru kelasnya kemudian meminta Diargo berkolaborasi dengan beberapa temannya untuk mengaransemen mars sekolah.
Meskipun Diargo sulit memahami instruksi saat masih di Sekolah Dasar, dengan bimbingan khusus dia berhasil lulus SMA dengan predikat siswa eligible mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Itulah hal yang luar biasa bagi seorang penyandang Sindrom Austisme.
Perjuangannya masih panjang untuk menempuh pendidikan. Namun dengan kemajuan yang dicapainya, niscaya Diargo mampu menempuh pendidikan tinggi sesuai dengan bakat dan minatnya.
Darca yang Low Vision
Darca datang ke sekolah kami setelah orangtuanya berulang kali disarankan untuk memasukkannya ke sekolah bagi tuna netra. Ibunya tak tega Darca berada di antara teman-temannya yang memang sudah tidak mampu melihat sama sekali.
Darca diterima di sekolah kami usai melewati rekomendasi psikolog sekolah dan konsultan pendidikan luar biasa. Untuk itu, dia butuh guru pendamping khusus untuk membacakan lembar kerja siswa.
Mula-mula Darca selalu meminta guru pendamping untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Namun guru pendampingnya selalu menuntun Darca, sehingga secara bertahap Darca mau menunaikan tugasnya sendiri.
Untuk membantu penglihatannya, Darca diminta dokter untuk memakai kaca mata teleskop. Tak mudah bagi Darca yang baru berusia lima tahun untuk taat memakai kacamata teleskop. Namun, guru pendamping membantunya mengatasi hal itu.
Bulan berganti bulan, Darca menunjukkan banyak kemajuan. Ibunya tak kuasa menahan haru saat berterima kasih kepada pihak sekolah karena telah memberi ruang kepada anaknya untuk belajar dan bersosialisasi di sekolah.
Bagi Darca, bersekolah itu menyenangkan. Sekolah adalah dunia baru yang memenuhi hari-hari riangnya. Perlahan tetapi pasti, Darca menikmati masa belajar dan masa pertemanannya di sekolah.
Berani Berkreasi, Merdeka Dalam Belajar
Keempat kisah di atas hanyalah sebagian kecil dari gelombang praktik baik semarak Merdeka Belajar di sekolah kami. Di sekolah ini setiap anak, dalam berbagai kondisi dirinya, diberikan hak untuk diterima dan belajar.
Sekolah dalam fungsinya, bukan “hanya” menyediakan sarana dan prasarana untuk mengakomodasi anak dengan kebutuhan khusus. Namun juga merancang kurikulum modifikasi sesuai kebutuhan khusus siswa.