"Ya." Ibunda Saver menganggukkan kepala. "Itu pulalah yang menyebabkan banyak laki-laki golongan marimba yang menjadi perjaka tua, seperti ayahmu dulu. Mereka benar-benar menunggu sampai ada gadis golongan marimba yang sesuai dengan pilihan hatinya, atau pilihan orangtuanya. Jika mereka menikah dengan golongan di bawahnya maka keturunan mereka tidak termasuk golongan marimba lagi."
"Mama ... terimakasih telah memberitahukan hal ini." Saver memeluk erat ibunya. Ia bagaikan melihat titik terang di ujung terowongan.
"Itu menurut adat kita. Sekarang tinggal bagaimana keluarga David menyikapi hal ini. Apakah mereka setuju jika David masuk dalam keluarga kita atau tidak. Karena bagaimanapun pandangan orang berbeda-beda. Mama juga tidak yakin bapamu akan menerima begitu saja."
"Tidak apa-apa Ma. Terimakasih. Terimakasih." Sekali lagi Saver memeluk ibunya. Sekarang ia akan menghubungi David dan mengatakan apa yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan hubungan mereka. Jika David setuju, Saver akan mengajak pacarnya itu berbicara dengan ayahnya. Semoga David setuju.
Keterangan:
1. Maramba: kaum bangsawan di Sumba.
2. Kabihu: sebutan untuk golongan orang kebanyakan di Sumba.
3. Ata ndai: hamba pusaka, budak yang secara turun temurun tinggal dengan tuannya.
4. Ata: hamba / budak.
5. Ata ngandi: hamba yang dibawa oleh wanita kalangan maramba saat dipinang oleh laki-laki derajat maramba yang sama.
6. Maramba bokulu: para bangsawan yang karena keturunannya, kemampuannya, dan pengaruhnya tetap memelihara hubungan perkawinan dengan bangsawan-bangsawan lain. Golongan ini punya banyak orang bawahan, baik yang berasal dari golongan kabihu maupun ata. Golongan ini pula yang terpilih menjadi hangaji atau raja.
7.Maramba kudu: golongan yang tetap memelihara garis keturunan tetapi kemampuan dan kekuasaannya terbatas.
8. Rambu: sebutan untuk wanita bangsawan, namun saat ini digunakan juga sebagai panggilan sayang untuk anak perempuan.
9. Belis: mas kawin yang diberikan oleh pihak laki-laki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H