Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Oedipus Rex & Sangkuriang

28 November 2021   21:34 Diperbarui: 10 Januari 2023   17:19 2036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawaban samar-samar itu disimpulkan sendiri oleh Oedipus bahwa ia benar-benar anak kandung Polybos dan Periboea. 

Menurut Oedipus, ia tidak seharusnya kembali ke Korinthos. Maka pergilah Oedipus dari kerajaan yang disangkanya sebagai tanah airnya.

Dalam perjalanan ke Thebes, ia berpapasan dengan rombongan raja Laius yang sedang bergegas ke Delphi. Dalam papasan di jalan sempit, pengawal Laius, Polifontes, menyuruh Oedipus untuk berhenti dan memberi jalan untuk raja. Keras kepala, Oedipus menolak. 

Pengawal raja marah lalu membunuh kuda Oedipus, yang membuat Oedipus membalas membunuhnya. Laius mencoba menabrak Oedipus, melihatnya Oedipus menyeret kereta Laius dan hal itu membunuhnya beserta rombongannya. Hanya satu tersisa hidup menjadi saksi kematian Laius. Dengan demikian sesuai ramalan bahwa Oedipus membunuh ayahnya sendiri.

Kemudian pergilah ia ke Thebes, yang sesungguhnya merupakan tanah airnya. Dia berjumpa dengan Sphinx, mahluk yang menghentikan semua orang yang lewat jalan ke Thebes itu sambil memberinya sebuah teka-teki. Jika tidak bisa menjawab, Sphinx akan membunuhnya. Setelah berhasil memecahkan teka-teki Sphinx yang memagari kota itu, Oedipus kemudian berhasil membunuh Sphinx. Akhirnya Oedipus diangkat sebagai raja dan berhak menikah dengan janda raja Laius, yaitu Iokaste.

Oedipus berkuasa bertahun-tahun lamanya dan berhasil membuat Thebes aman, damai, dan sejahtera. Oedipus sangat mencintai istrinya, begitu pun Iokaste. Hasil perkawinan dengan Iokaste, menghasilkan empat orang anak, dua anak laki-laki; Polineikes dan Eteokles dan dua anak perempuan; Antigone dan Ismene.

Namun tiba-tiba, Thebes terkena pandemi yang dipercaya terjadi karena kutukan pembunuhan Laius. Oedipus memanggil peramal buta di Thebes bernama Teresias untuk membantunya mencari pembunuh Laius. Namun, Teresias menolak dan menyuruh agar Oedipus menghentikan usahanya mencari pembunuh Laius. 

Banyak orang termasuk Iokaste juga meminta Oedipus menghentikan pencariannya. Tapi Oedipus malah mengejek kebutaan Teresias dan terus mencari pembunuh Laius untuk menghentikan kutukan di Thebes.

Sementara itu, Polybos meninggal, dan Periboea memutuskan untuk membuka rahasia Oedipus. Ia menyuruh pembawa pesan memberitahu Oedipus mengenai asal-usul Oedipus hingga akhirnya terkuak semua cerita dari saksi-saksi. 

Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Iokaste shock dan merasa bersalah, hingga dia menggantung dirinya sendiri, sementara Oedipus menusuk matanya hingga buta. Ia menyerahkan tahta kepada putra-putranya lalu mengutuk mereka bahwa mereka akan terlibat perang saudara. Ia kemudian disuir dari Thebes dan mengasingkan diri.

Oedipus yang dulunya seorang raja, kini ia menjadi seorang pengemis buta yang berkelana tanpa tujuan dan ditemani oleh seorang putrinya, Antigone yang menjadi pemandu jalan. Sementara putrinya yang lain, Ismene mengabarkan pada Oedipus mengenai situasi di kerajaan. Kemudian Oedipus menghentikan pengembaraannya di Kolonos, dekat Athena. Dengan perlindungan Theseus, raja Athena. Akhirnya  Oedipus dapat tinggal dengan tenang di Kolonos hingga akhir hayatnya. Theseus lalu memakamkan Oidipus di Kolonos dan membantu putri-putri Oedipus kembali ke Thebes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun