Mohon tunggu...
Marfi Nasrullah
Marfi Nasrullah Mohon Tunggu... Lainnya - SIswa

dukung saya dengan membaca hasil karya saya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ada Harapan Ditengah Kesengsaraan

13 Februari 2022   17:50 Diperbarui: 13 Februari 2022   18:36 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhidin yang kini telah berumur 59 tahun masih menjalankan pekerjaannya sebagai kuli panggul di pasar dan pemulung. Namun, karena penghasilan kuli panggul lebih besar dari memulung. Ia lebih memilih menghabiskan waktu nya untuk bekerja di pasar, yang tadinya hanya sabtu minggu. Hari bekerjanya di pasar menjadi rabu kamis sabtu dan minggu.

Pada suatu hari, Muhidin yang sangat kelelahan dan memiliki suatu penyakit. Ketika ia sedang mengangkat sekarung beras dan 10 tray karton telur ia terjatuh dan menghancurkan barang-barang itu. Seketika banyak orang yang melihat dan menyaksikan nya.

"kamu kalo sudah tua itu, Kalo gak sanggup jangan maksain! Liat ini barang dagangan yang mau saya dagangkan jadi hancur! Anda harus ganti rugi Pak tua! " Kata si borjuis kecil tersebut.

Semua orang yang menyaksikan, menatap sinis ke arah keributan itu. Borjuis kecil itu mengancam muhidin dengan melaporkannya ke pihak berwajib. Muhidin yang menangis seraya meminta belas kasih dan menceritakan kehidupannya tetap membuat borjuis itu tak mengasihani nya. Namun beberapa penjual dan pembeli yang mendengarkannya seketika bersatu untuk mengumpulkan uang dan mendominasikannya ke muhidin. Akhirnya muhidin pun berhasil lepas dari gugatan si Borjuis itu dengan membayarkan Uang yang terkumpul dari hasil donasi itu yang mencapai 2 jt. Dibayarkan nya 700K yang kini menyisakan 1,3 jt. 

Muhidin yang sangat jarang sekali makan enak, ia lansung membeli 100K lauk pauk untuk anak-anak dan dirinya makan enak. Bagi muhidin, dengan uang 100K ia bisa membuat jamuan raksasa di meja rumah nya. Memang porsi hidup setiap orang berbeda. Terkadang ada orang yang mengeluarkan uang 1 jt untuk makan dan masih belum bisa bersyukur.

Ketika kedua anaknya itu pulang sekolah, ia lansung menjamu anaknya dengan lauk pauk yang berbagai macam. Seperti, ayam goreng, tahu, jengkol, sayur mayur,ikan dan keripik tempe yang baru pertama kali ia sajikan kepada dua anaknya itu. 

Ketika makan telah selesai, Rezvan yang memiliki banyak ide kreatif mengatakan

"Ayah, ini keripik tempe nya sangat enak banget, aku sampe pengen lagi. Ini pasti ayah punya resep dari nenek moyang yah hehe? Soalnya rasanya epic banget. Bikin candu yah"

"Haha iya nak, Ayah dulu di beri resep sama mamah. Dulu mamah ayah sangat jago masak nya. Makanan yang paling ayah suka dari mamah dulu adalah keripik tempe nya yang begitu khas. Lalu, ayah meminta ajar kepada mamah biar bisa bikin sendiri. Mamah pun mengajari ayah sampai ayah bisa sekarang masak ini" kata ayah sambil memegang kepala Rezvan

"Wow. Ayah, kenapa gak coba jualan keripik tempe aja? Ini beneran enak" Tanya rezvan yang seketika membuat Muhidin dan Randika tersentak kaget. 

"Kenapa kaget gitu yah? " Tanya Rezvan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun