Selain iklim lingkungan studi yang ideal dan beragam pilihan institusi perguruan tinggi, Yogyakarta juga punya beragam lokasi liburan untuk melepas penat jika sewaktu-waktu bertemu kebuntuan dalam hal pendidikan.
Yogyakarta memiliki budaya dan karakter masyarakat yang sangat kental dengan rasa dan filosofi. Budaya dan karakter tersebut tergambar dari tutur kata, pakaian dan tata-cara hidup sehari-hari mereka.
Sebagai perantau, budaya dan karakter masyarakat tujuan studi harus dihargai. Seumpama tamu, jika bertamu ke rumah orang, hendaknya sikap dan perilaku dijaga agar tidak menyinggung tuan rumah yang sudah menerima dengan tangan terbuka.
Tak sedikit loh, kasus dimana mahasiswa akhirnya bermasalah dengan warga dan berujung pengusiran dari lokasi kos.
So, bagi Pembaca yang berencana melanjutkan studi di Yogyakarta, jangan lupa untuk menghargai tuan rumah yang sudah menerima kita sebagai tamu sementara di Kota Pelajar ini dengan menjaga sikap, tutur kata, kesopanan, norma, dan etika masyarakat setempat.
Jangan Pelit Bertegur Sapa dengan Warga
Jadi satu ketika ada kejadian jambret yang dialami seorang mahasiswi, penghuni salah satu kosan dekat kos saya.
Kejadian ini bermula ketika anak kos itu ingin membeli sarapan pagi di warung soto. Ternyata dia sudah dibuntuti oleh pengendara motor dari jauh, nah saat lengah, pengendara tadi langsung menjambret handphone yang dipegangya.
Alhasil, anak kos inipun kena panic attack beberapa saat dan berteriak pun sudah telat. Penjambret sudah cukup jauh, padahal tidak jauh dari TKP, kondisi warung soto sementara penuh dengan pembeli.
Betul memang korban berteriak minta tolong cuma ketika diuber-uber pelakunya sudah tidak bisa dikejar lagi.