Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kawin Gantung

12 November 2018   13:56 Diperbarui: 14 November 2018   10:18 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu terus berjalan. Aku terus sekolah mengejar cita-citaku. Sementara kang Darmin selepas lulus SMP Ia menikah dengan teman sekolahnya. Ia seperti kebanyakan anak-anak di kampungku yang menikah lepas SD atau paling banter lulus SMP. Bahkan orang yang mampu secara ekonomi seperti keluarga Kang Darmin mereka tidak melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

Sangat disayangkan. Sementara orang yang tidak mampu secara ekonomi ingin sekolah setinggi-tingginya sementara orang kaya memilih berhenti sekolah.

Jakarta, 12 November 2018    

    *) Cerpen ini terinspirasi dan bersumber dari hasil penelitian Rumah Kitab "Kesaksian Pengantin Bocah".                   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun