Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menembus Dinding Konvensional

5 Agustus 2024   22:47 Diperbarui: 5 Agustus 2024   22:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

15. Jalaluddin Rumi:

Jalaluddin Muhammad Rumi, yang dikenal secara singkat sebagai Rumi, adalah salah satu tokoh sufi dan penyair terbesar dalam sejarah Islam. Ia lahir pada tahun 1207 di Balkh (sekarang Afghanistan) dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Konya, yang sekarang berada di Turki. Rumi dikenal karena ajaran cinta universal dan spiritualitas mendalam yang ia sampaikan melalui puisinya, yang tetap berpengaruh hingga hari ini.

Rumi tumbuh dalam lingkungan yang sangat religius dan intelektual. Ayahnya, Baha'uddin Walad, adalah seorang cendekiawan dan guru sufi terkemuka, yang memberikan pengaruh besar pada pendidikan awal Rumi. Setelah kematian ayahnya, Rumi melanjutkan pendidikannya dan menjadi seorang guru dan pemimpin spiritual yang dihormati. Pertemuan Rumi dengan Shams Tabrizi, seorang darwis pengembara yang eksentrik, pada tahun 1244 adalah titik balik dalam hidupnya. Shams menginspirasi transformasi spiritual mendalam dalam diri Rumi, yang tercermin dalam karya-karyanya.

Sebagai seorang penyair dan sufi, Rumi mengajarkan pesan cinta universal yang melampaui batas-batas agama, budaya, dan etnis. Dalam karya-karyanya, ia menekankan pentingnya cinta sebagai jalan menuju Tuhan dan pencapaian kebijaksanaan spiritual. Cinta bagi Rumi adalah kekuatan transformatif yang dapat menyatukan manusia dengan ilahi. Puisinya penuh dengan metafora cinta yang mendalam dan ekspresi spiritualitas yang kuat, yang menyentuh hati banyak orang.

Pada zamannya, beberapa ajaran dan praktik Rumi mungkin dianggap terlalu eksentrik atau radikal oleh sebagian kalangan. Misalnya, tarian berputar atau "sema" yang dilakukan oleh para pengikutnya, yang dikenal sebagai "Whirling Dervishes" (Darwis Berputar), adalah salah satu bentuk ekspresi spiritual yang unik. Tarian ini dimaksudkan sebagai bentuk meditatif untuk mencapai ekstasi spiritual dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Meskipun kontroversial pada zamannya, praktik ini menjadi simbol khas dari tarekat Mevlevi, yang didirikan oleh pengikut Rumi setelah kematiannya.

Pengaruh Rumi dalam spiritualitas dan budaya Islam sangat besar. Karya-karyanya, terutama "Masnavi" (atau "Mathnawi"), yang terdiri dari enam jilid puisi, dianggap sebagai salah satu karya sastra sufi terbesar sepanjang masa. "Masnavi" adalah kumpulan cerita, anekdot, dan ajaran yang menggambarkan perjalanan spiritual manusia menuju kesatuan dengan Tuhan. Karya ini dipuji karena kebijaksanaan dan keindahan bahasanya, serta kemampuannya untuk menginspirasi pembaca dari berbagai latar belakang.

Selain "Masnavi," Rumi juga menulis banyak ghazal (puisi lirik) dan rubaiyat (puisi quatrain) yang menyampaikan pesan cinta, spiritualitas, dan pencarian makna hidup. Karya-karya ini menunjukkan kedalaman pemahaman Rumi tentang kondisi manusia dan hubungannya dengan ilahi. Puisinya sering kali menggambarkan cinta sebagai jalan menuju pencerahan dan kebijaksanaan, serta sebagai cara untuk mengatasi dualitas dunia materi dan spiritual.

Meskipun Rumi menulis dalam bahasa Persia, pengaruhnya melampaui batas-batas geografis dan linguistik. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan terus menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Puisi Rumi sering kali digunakan dalam meditasi, praktik spiritual, dan bahkan dalam terapi modern untuk membantu orang menemukan kedamaian dan kebijaksanaan dalam hidup mereka. Keunikan ajaran Rumi terletak pada kemampuannya untuk berbicara langsung kepada hati manusia, menawarkan wawasan mendalam tentang cinta, kehilangan, dan pencarian makna.

Di dunia modern, pengaruh Rumi terlihat dalam berbagai aspek budaya dan seni. Puisinya telah menjadi sumber inspirasi bagi musisi, seniman, penulis, dan pemikir di seluruh dunia. Banyak musisi telah menggubah lagu berdasarkan puisi-puisi Rumi, sementara seniman visual sering kali menggambarkan tema-tema cintanya dalam karya mereka. Selain itu, karya Rumi telah menjadi bagian dari kurikulum akademis di berbagai universitas, di mana ia dipelajari sebagai salah satu tokoh sastra dan spiritual terbesar.

Rumi juga dihormati dalam berbagai tradisi agama. Meskipun ia adalah seorang Muslim sufi, ajaran cinta universalnya diterima oleh penganut berbagai agama, termasuk Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Pesannya tentang cinta dan pencarian spiritual melampaui batas-batas keagamaan, menjadikannya figur yang benar-benar universal.

Sebagai seorang penyair dan sufi, Rumi telah meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam dunia spiritual dan sastra. Ajarannya tentang cinta, persatuan, dan pencarian makna hidup terus menginspirasi generasi demi generasi. Meskipun beberapa ajarannya mungkin dianggap terlalu eksentrik atau radikal pada zamannya, pengaruhnya yang abadi menunjukkan kekuatan transformatif dari cinta dan spiritualitas dalam kehidupan manusia. Warisan Rumi adalah pengingat bahwa pencarian makna dan kebijaksanaan adalah perjalanan yang tak berkesudahan, yang dapat menyatukan kita dengan yang ilahi dan dengan sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun