Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menapaki Jejak Hukum: Refleksi Filosofis tentang Keseimbangan, Keadilan, dan Tanggung Jawab Manusia

8 Mei 2024   16:43 Diperbarui: 8 Mei 2024   16:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, dalam kerangka filosofis, hubungan antara undang-undang dan yudikatif menjadi landasan bagi tegaknya keadilan dan kebenaran dalam sistem hukum, memastikan bahwa kekuasaan hukum tidak disalahgunakan dan hak-hak individu dihormati.

Undang-Undang dan Peradilan

Di tingkat peradilan, hukum harus menempatkan kebenaran dan keadilan sebagai pijakan utama. Hakim, sebagai penjaga interpretasi yang bijaksana, mempertimbangkan implikasi filosofis dari setiap keputusan yang mereka buat, memastikan bahwa penggunaan hukum adalah refleksi yang tepat dari nilai-nilai yang terkandung dalam undang-undang.

Dalam setiap aspek hubungan antara undang-undang dan pelaksanaannya, memberikan landasan yang mendalam bagi pemahaman tentang sifat dan tujuan hukum dalam membentuk masyarakat dan keadilan.

Undang-Undang Dan Tanggung Jawab

Penerapan undang-undang juga melibatkan interpretasi dan penegakan yang cermat. Para penegak hukum, seperti hakim dan aparat penegak hukum lainnya, legislator dan para eksekutir memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa undang-undang diterapkan secara adil dan konsisten, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang mendasarinya.

Dengan demikian, undang-undang tidak hanya merupakan instrumen legal formal, tetapi juga merupakan cermin dari nilai-nilai moral dan etika yang dipegang oleh suatu masyarakat. Melalui undang-undang, prinsip-prinsip etika dapat diwujudkan dalam tatanan sosial yang lebih luas, membentuk dasar bagi keadilan, kesetaraan, dan kebebasan yang diinginkan oleh masyarakat.

a. Tanggung Jawab dan Legislasi

Tanggung jawab dalam legislasi mencerminkan prinsip moralitas yang melekat pada proses pembentukan undang-undang. Legislatif memiliki tanggung jawab moral untuk menghasilkan undang-undang yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta mencerminkan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi. Dalam perspektif filosofis, legislator memiliki peran penting dalam membentuk tatanan sosial yang adil dan berkeadilan melalui hukum yang mereka ciptakan.

b. Tanggung Jawab dan Eksekusi

Tanggung jawab dalam eksekusi undang-undang mengacu pada prinsip moralitas dan keadilan dalam menjalankan kebijakan publik. Eksekutif memiliki tanggung jawab moral untuk menerapkan undang-undang dengan itikad baik, keadilan, dan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Dalam pandangan filosofis, eksekutif bertindak sebagai penjaga moralitas dalam pelaksanaan hukum, dengan tujuan utama untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun