"Mari Bu, silahkan..." dengan sopan Na mempersilakan ibu yang belakangan dikenal sebagai bu Las. Dari raut wajahnya bu Las tampak sebagai sosok yang energik dan positif.
"Bu RT, itu Wen kasihan ya, anaknya kecanduan game online. Duh saya nggak paham mainan anak sekarang. Tapi katanya boros uang loh, " bu Las memulai pembicaraan.
"Oh, semoga masih bisa diatasi. Sekolah bisa nggak fokus kalau kecanduan main game gitu " sahut bu RT.
"Lha kalau ini parah bu, wong sampai ambil duit bapaknya. Ngumpet-ngumpet tapi ketahuan juga. Berarti sudah benar-benar nyandu. HP kalau paket habis ngamuk. Makanya ibunya bolak-balik beli paket data."
Na hanya jadi pendengar yang baik. Tapi lama-lama Na merasa kok cerita bu Las sama Oma tadi pagi seperti langit dan bumi ya? Aneh. Mertua menyanjung setinggi langit, tapi tetangga bercerita sebaliknya.
"Tenang Na... jangan mudah menilai orang..." suara hati Na mulai berbicara. Na memutuskan untuk berbicara seperlunya. Tapi sepertinya Wen ini seolah "terkenal" di kampung ini. Banyak cerita mengalir baik dari bu Las maupun bu RT.
Semua berbanding terbalik dengan cerita mertuanya tadi pagi. Rumah tangga Wen yang bermasalah, Wen yang tiap hari main handphone dan sosial media, anak-anaknya yang lebih suka jajan, sampai hal tidak penting seperti dandanan Wen yang meniru selebgram.
"Masa ya di kampung yang panas begini, kalau pergi pakai blazer kayak Raisa. Terus sandal blink-blink kayak penyanyi Syahrini. Belum lagi bandana ala Fendi-nya itu. Dandanan orang liburan gitu lah..." cerita bu Las berapi-api.
"Saya nggak iri atau nyinyir, cuma nggak lazim loh bu Na... lha Syahrini pakai bandana lagi di Bora-Bora yang banyak angin. Kalau disini ya aneh, apalagi cuma ke Indomaret. Iya kan?" Bu Las masih betah bercerita. Na tersenyum-senyum. Bu RT menahan tawanya. Mungkin jika bukan di rumah duka, ketiga perempuan itu tertawa ngakak sejadi-jadinya.
Na langsung teringat tadi Wen duduk di sebelahnya mengenakan sandal berpita lebar, tas ala-ala korea yang sedang hits, dan baju entahlah apa namanya, Na tak pernah tahu baju seperti itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 lebih, pihak keluarga mengumumkan bahwa pemakaman akan dilaksanakan besok siang. Terjadi penundaan karena masih menunggu anak almarhum yang sedang berdinas di luar kota.