Mohon tunggu...
M Alvian Putra S
M Alvian Putra S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hukum

I Don't Pray For A Miracle, But I Make Them

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosiologi Hukum - Effectiveness Law

29 Oktober 2024   14:42 Diperbarui: 29 Oktober 2024   14:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Kesadaran Hukum yang Meningkat di Beberapa Lapisan Masyarakat: Edukasi hukum dan kampanye kepatuhan hukum semakin digalakkan, terutama melalui media sosial, yang membuat masyarakat lebih sadar dan partisipatif dalam penegakan hukum.

4. Penerapan Teknologi dalam Sistem Hukum: Sistem peradilan mulai menerapkan teknologi, seperti e-court dan sidang online, yang memudahkan akses keadilan dan mempercepat proses hukum. Ini menunjukkan kemajuan dalam efisiensi proses hukum.

Kekurangan Penegakan Hukum di Indonesia:

1. Korupsi dalam Institusi Penegak Hukum: Korupsi masih menjadi kendala besar yang melemahkan efektivitas penegakan hukum di Indonesia. Praktik suap, gratifikasi, dan korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum membuat sistem hukum rentan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakadilan.

2. Ketimpangan dalam Penegakan Hukum: Ketimpangan sering terlihat dalam kasus yang melibatkan kelompok masyarakat kecil dibandingkan dengan kalangan elit. Masyarakat merasa bahwa hukum lebih sering berpihak kepada mereka yang memiliki kekuasaan atau akses ke sumber daya, yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan pada sistem hukum.

3. Kurangnya Infrastruktur dan Sumber Daya: Keterbatasan fasilitas di beberapa daerah membuat aparat hukum sulit menjalankan tugas secara optimal. Kekurangan anggaran, infrastruktur, dan fasilitas dasar di pengadilan maupun lembaga pemasyarakatan menjadi penghambat besar dalam pelaksanaan hukum yang efektif.

4. Kesadaran Hukum yang Masih Rendah di Kalangan Masyarakat: Di banyak daerah, kesadaran hukum masyarakat masih rendah. Banyak yang tidak memahami hak-hak hukumnya atau enggan melaporkan pelanggaran hukum karena tidak percaya bahwa sistem akan memberikan keadilan. Hal ini diperparah oleh minimnya edukasi hukum di tingkat pendidikan dasar.

5. Penegakan Hukum yang Lambat dan Birokrasi Rumit: Proses hukum yang lambat dan birokrasi yang berbelit sering kali menyebabkan ketidakpuasan dan keputusasaan di kalangan masyarakat. Banyak kasus yang membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan, terutama di pengadilan, yang menimbulkan citra negatif terhadap sistem hukum.

Kesimpulan:

Penegakan hukum di Indonesia memiliki kelebihan seperti upaya reformasi, keberadaan KPK, dan penggunaan teknologi dalam sistem peradilan. Namun, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk korupsi di kalangan aparat, ketimpangan penegakan hukum, serta kendala infrastruktur dan kesadaran hukum. Agar penegakan hukum semakin efektif, Indonesia perlu melanjutkan reformasi dalam sektor hukum, meningkatkan integritas aparat, serta menyediakan lebih banyak edukasi hukum bagi masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, penegakan hukum di Indonesia diharapkan dapat menjadi lebih adil, transparan, dan dipercaya oleh semua kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun