“Arya Marseda? Gua Elang”
“Iya, apa Anda termasuk pengagum karya tulis Saya?”
“Bukan juga.”
Seketika dokter keluar dari UGD. Dan dikabarkan bahwa Audy mengalami kelumpuhan dibagian kaki. Mereka berdua sangat kaget mendengarnya.
“Apa yang harus gua katakan pada Ibunya, Yaallah.” Elang merasa hampir gila setelah mengetahui keberadaan Audy.
“Jadi kalian itu bukan kakak adik?” tanya Arya kepada Elang.
“Gua dan Audy udah deket banget dari kecil, dia gadis yang selalu membuat hidup gua lebih merasa cukup. Senyumnya, tawanya, tengilnya, konyolnya, sikap polosnya, semuanya membuat hidup gua lebih dari cukup.”
“Kamu pacarnya?”
“Bukan juga, tapi, dia udah gua anggap seperti adek gua sendiri.”
“Kamu gak panggil orang tuanya kemari? Kalian tinggal dimana?”
“Gua dan Audy tinggal di Jogja, dan dia ingin sekali pergi ke Jakarta. Dan kau tahu, untuk apa dia kemari? Untuk bisa bertemu dengan seorang yang bernama Arya Marseda.”