Mohon tunggu...
Malini Latifa
Malini Latifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Cukup itu lebih dari cukup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Filantropi

13 April 2020   07:56 Diperbarui: 13 April 2020   08:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hey, emang lu dah izin sama ibumu? Emang boleh? Nah, kalo gak boleh rasain kau wkwk.” ledek Elang kepada Audy.

“Belom sih, hehe. Eh, tapi, boleh deh sepertinya. Nanti pokoknya aku pastikan agar ibuku memberi izin. Duh, gak sabaran banget buat bisa ketemu Arya.”

“Dasar kau, tergila-gila sama yang namanya Arya itu. Cakepan juga gua.” puji Elang kepada dirinya sendiri.

“Idihhh, cakepan kau dari mana dodol. Jelas lah cakepan Arya. Dia penulis hebat, senyumnya manis, orangnya kalem, tubuhnya tinggi, dan itu jauh banget sama kamu Lang.” ledek Audy kepada Elang.

“Eh gua sama dia tinggi gua ya, tinggi gua 175 cm sedangkan dia mah kalah tingginya pasti ama gua. Dan gua juga bisa kok ngarang cerita. Sebenernya karya gua bagus-bagus, hanya saja gua males buat nerbitin karya gua. Dan kalau gua terbitin semua karya gua, lu pasti ngefans ama gua.” timpal Elang gak terima dengan perkataan Audy.

“Elahh. Emang kamu pernah buat karya? Dari dulu kamu berteman ama aku, gak pernah deh sejarahnya kamu mengarang cerita, yang ada kamu itu makan aja hobinya. Pantes aja badan sebesar gajah.” timpal Audy pada Elang.

“Apa? Badan segini dibilang gajah? Busyett dah, gak sopan ya lu ama yang lebih tua. Gak terima dah gua” ucap Elang tak mau kalah.

“Iya-iya maaf. Maaf ya Kak Elang yang baik hati sama Audy, dan selalu ngebantuin Audy. Jadi dua minggu lagi kita berangkat ke Jakarta ya Kakak yang paling baik hati.” Audy bersikap lembut dengan Elang, agar Elang mau berangkat ke Jakarta dua minggu yang akan datang.

“Gak.” pekik Elang kepada Audy.

“Ih, kok gitu. Pokoknya sesuai perjanjian bulan lalu, kita ke Jakarta dua minggu lagi, titik.” tegas Audy kepada Elang.

“Oke, tapi nanti kalau di Jakarta kamu harus nraktir aku Bakso jumbo yang dalamnya ada lombok setan.” pinta Elang kepada Audy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun