“Ooo itu, urusan gampang lah, intinya dua minggu lagi ya.”
Dua minggu kemudian, Elang dan Audy mulai mengatur jadwal keberangkatan dari Yogyakarta-Jakarta. Audy nampak bersemangat. Ibunya Audy tadinya tidak mengizinkan ia pergi jauh-jauh demi bisa bertemu dengan Arya seorang penulis itu.
Namun karena sikap Audy yang keras kepala, akhirnya Ibunya pun mengizinkannya. Dan lagi ditemani oleh Elang, sahabatnya. Ibunya sudah sangat percaya dengan Elang, karena ibunya yakin bahwa Elang sosok lelaki yang bertanggung jawab. Mereka akan menetap di Jakarta selama seminggu.
“Dy, jaket, kaos kaki, handuk, dan ini yang terpenting obatmu jangan sampai lupa dibawa. Terus ini, Ibu masakin semur jengkol kesukaanmu, dan satu lagi ini petai favorit Elang jangan sampai ketinggalan. Oh, iya ibu lupa, kacamata biar mata kamu gak mudah terinfeksi, dan ini slayer biar kamu gak kedinginan.” pinta Ibunya Audy kepada Audy.
“Iya Ibu, pokoknya Ibu jangan khawatir. Pokoknya nanti Audy pulang kembali dengan bahagia, Bu. Karena nanti…. Audy bakal ketemu dengan idola Audy.” perasaan Audy sangat senang sambil memeluk Ibunya.
“Duh, anak Ibu yang cantik dan manis ini kayaknya seneng banget mau ketemu idolamu. Nanti salamin ya buat dia, suruh main kesini, nanti tak buatin semur jengkol masakan Ibu yang rasanya ngalahin restoran manapun.” ujar Ibunya Audy.
“Apa mungkin ya Bu, nanti Arya bisa kenal Audy seakrab Elang. Udahlah Bu, Audy berangkat dulu ya. Assalamuallaikum.” pamit Audy dengan Ibunya.
“Iya, waalaikumsalam, hati-hati kalian. Lang jaga Audy baik-baik ya.” pinta Ibu Audy kepada Elang.
“Siap, Bu, kami pamit dulu ya, Bu.”
Suhu cuaca kota Jakarta yang tak kalah panasnya dengan cuaca Jogja. Mereka telah sampai setelah perjalananya kurang lebih delapan jam dengan menggunakan kereta. Audy dan Elang kemudian mencari kontrakan kecil untuk mereka tinggal di Jakarta.
Mereka juga menikmati makanan yang telah dibawakan oleh Ibunya Audy. Audy dan Elang sudah sangat akrab, bahkan seperti adik kakak. Setiap hari pasti ada candaan hangat mereka tanpa adanya kegaringan. Entah sebenarnya apa yang mereka bahas, mungkin hal tak penting pun mereka ungkit panjang lebar.