Mohon tunggu...
MALIK NUR HALILINTAR
MALIK NUR HALILINTAR Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Pelayan Masyarakat. Semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu, sepintar-pintar siasat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemilu, People Power, dan Mentalitas Bangsa Indonesia

15 Mei 2019   16:01 Diperbarui: 15 Mei 2019   16:09 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reaksi segenap bangsa Indonesia menyikapi masa yang genting dalam Pemilu 2019 akan abadi dalam sejarah peradaban manusia. Langkah-langkah picik, tidak demokratis, brutal, dan tidak konstitusional akan mencoreng bangsa dan negara kita selamanya.

Apabila baik petahana maupun oposisi saling curiga menduga rival kontestasinya melakukan pelanggaran, maka sudah sepantasnya pemerintah sebagai manifestasi kepentingan negara dan bangsa bukan kepentingan yang sedang berkuasa harus memfasilitasi pembuktian setiap kecurigaan yang dipersepsikan masyarakat dan terverifikasi lewat fakta yang ditemukan. 

Sehingga apabila memang semuanya berikhtiar untuk kepentingan bangsa, kehadiran Tim Pencari Fakta kecurangan Pemilu yang merupakan tim independen mendesak untuk dibentuk. Tidak ada alasan yang cukup logis untuk menghambat atau menghalangi pembentukan Tim Pencari Fakta tersebut.

Mari arif dan bijaksanalah hai seluruh anak bangsa Indonesia. Indonesia tidak boleh hancur hanya karena nafsu kuasa yang saling dipaksakan dalam Pemilu 2019. Inilah saatnya kita membuktikan kepada dunia dan sejarah manusia, bahwa "Bangsa Indonesia adalah bukan bangsa yang menyerah dan pasrah pada ketidakadilan. Bangsa Indonesia juga bukanlah bangsa yang memiliki 'mentalitas menerabas' dalam membangun peradabannya yang berkelas".

Saya akan lanjutkan membahas tentang esensi post-people power yang tidak boleh kita lewatkan dalam membahas langkah selanjutnya kita sebagai bangsa dalam melanjutkan menenun kebangsaan menuju bangsa Madani yang berdaulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun